"Bolehkah aku beritahu Keira siapa sebenarnya orang yang menolongnya, orang yang paling berjasa membuatnya bisa seperti sekarang ini, agar dia tahu dan dia bisa hidup lebih sederhana. Kalau dia tahu yang menolong dia adalah engkau, dan cara hidupmu boleh dikatakan sederhana untuk ukuran seorang konglomerat yang memiliki banyak boutik dan minimarket, mungkin dia akan bisa mengambil pelajaran."
"Jangan Jason! Itu tidak perlu! Jangan kau lakukan itu, berjanjilah padaku jangan kau lakukan itu!"
"Baiklah. Sebenarnya ada satu hal yang sangat penting yang ingin aku sampaikan. Namun aku agak ragu untuk menyampaikannya."
"Apa itu? Sampaikan saja tidak perlu ragu. Bukankah kau sudah menganggap kami sebagai teman baikmu?"
Jason mengangguk.
"Tak usah ragu. Jika yang kau sampaikan ini rahasia, kami akan menjaganya. Jika itu aib kami akan menutupnya rapat-rapat."
"Sudah satu pekan ini aku punya keinginan yang terus bergemuruh dalam dada."
"Keinginan apa itu?"
"Aku ingin pindah agama."
"Pindah agama !?" Tanya Fahri kaget. Misbah dan Paman Hulusi juga tampak kaget mendengar perkataan Jason.
"Pindah agama apa?"
"Aku ingin pindah agama Islam."
"Kau serius, Jason?"
"Aku serius."
Fahri menarik nafas dan kembali menatap wajah Jason lekat-lekat.
"Kau sudah bicarakan ini dengan mamamu?" Jason menggeleng, "Aku takut mama marah."
"Sebaiknya kau jangan tergesa-gesa, Jason."
"Maksudmu?"
"Pikirkan lagi baik-baik, lalu bicarakan hal ini baik-baik dengan ibumu, bicarakan juga dengan Keira. Pindah agama itu bukan perkara ringan."
"Bukankah aku merdeka menentukan pilihanku?"
"Benar, maka pikirkanlah baik-baik. Dan bicarakan dengan keluargamu. Jika kau benar-benar yakin dan mantab, kau akan bahagia dengan pilihan yang kau ambil."
"Baiklah. Saya harus pulang, saya masih ada pekerjaan dirumah."
"Silakan. Sekali lagi congratulation untuk prestasimu dan prestasi Keira."
"Terima kasih."
Jason pun pergi meninggalkan rumah itu. Begitu anak remaja itu hilang dari pandangan, Paman Hulusi protes kepada Fahri,
"Apa Hoca tidak keliru? Seharusnya biarkan dia pindah agama saat ini juga. Seharusnya dia tidak keluar dari rumah ini kecuali telah mengucapkan dua kalimat syahadat."
"Apa yang dikatakan Paman Hulusi benar, Mas Fahri. Seharusnya Jason sudah menjadi muslim. Apa yang Mas Fahri lakukan tidak tepat. Jika ternyata dia nanti mikir-mikir lagi dan berubah pikiran, apa bukan berarti Mas Fahri telah menghalang-halangi Jason mendapat hidayah !?"
(bersambung)
Ayat-ayat CInta 2 - Bagian 270
di
11.10
Tags :
ayat ayat cinta,
fahri
Related : Ayat-ayat CInta 2 - Bagian 270
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
DITUNNGU SAMBUNGANNYA
BalasHapus
BalasHapusJoint yukk ....menangkan Uang setiap hari | F4n583771nG | :)
Ayo bergabung sekarang juga bersama kami di Fans^^betting ^_^
BalasHapusG4M3 { Onl1n3 } F4n583771nG J01nt y4 :)
BalasHapusWA @ +855 963 156 245
line @ fansbetting
wechat @ fansbetting3
bersama dengan kami CS fansbetting thankyou,,,
Download MYDRAKOR di GooglePlay Gratis, sudah saatnya nonton drama korea di smartphone dengan mudah, dimana dan kapan saja bisa menonton film drama korea terbaru.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main&hl=in
https://www.inflixer.com/