Fahri melihat jam tangannya.
"Sorry, time
is over," kata Fahri sambil memasukkan dua buku ke dalam tasnya.
Gadis bermata sipit angkat tangan.
"Yup."
"Satu pertanyaan terakhir, kalau
diperbolehkan."
"Silakan."
"Ini di luar tema pembahasan. Tapi saya penasaran
ingin menanyakannya kepada Anda."
"Semoga saya bisa membantu."
"Dari cara ritual ibadah Anda tadi, saya bisa
pastikan Anda seorang Muslim."
"Benar. Saya seorang Muslim. Dan kita saat ini
berada di gedung IMES, Islamic and Middle
Eastern Studies, The University of Edinburgh," kata Fahri tanpa ragu.
"Satu pertanyaan saya, kenapa orang Muslim suka bom
bunuh diri?"
Fahri agak kaget mendengar pertanyaan itu. Ia sama sekali
tidak mengira akan ditanya seperti itu. Sebuah pertanyaan yang sangat jauh dari
tema kuliah siang itu. Dan itu bukan kali pertama ia seperti diadili sebagai
seorang Muslim dengan pertanyaan seperti itu. Ketika ia tinggal di Jerman,
menyelesaikan doktornya dan menjadi salah satu imam di Islamische Zentrum Freiburg e. V. Freiburg, ia pun kerap mendapat
pertanyaan-pertanyaan serupa. Tidak semua orang mendapat informasi yang benar
dan jujur tentang Islam. Dan ia merasa tidak boleh bosan atau lelah untuk
menjawab segala pertanyaan demi menyampaikan informasi yang jujur.
"Waktu saya sangat terbatas Juu Suh. Saya tidak akan
menjawab panjang lebar, Kalimat pertanyaanmu itu tidak benar, dan bernada
menghakimi. Itu tidak fair. Saya
Muslim dan saya sangat tidak suka dengan bom bunuh diri. Saya belajar teologi
Islam di Universitas Al Azhar. Hampir tujuh tahun saya di sana. Selama itu
tidak sekalipun saya mendapatkan adanya ajaran bom bunuh diri. Saya mengambil
master di Pakistan, juga tidak menemukan ajaran itu."
"Lalu saya menyelesaikan Ph.D di Freiburg, saya
mengkaji manuskrip Arab Islam abad pertengahan. Sebuah manuskrip Tafsir
Al-Qur'an karya Quthbuddin Asy Syirazy yang bernama Fath al-Mannan. Dalam mengkaji manuskrip itu, saya harus
menyelesaikan dan membaca tak kurang dari sepuluh kitab tafsir dari awal sampai
akhir. Khatam dan tuntas. Dan saya tidak menemukan Al-Qur'an memuat ajaran bom
bunuh diri. Silakan ditulis, justru Al-Qur'an melarang membunuh dan Al-Qur'an
justru menyuruh menjaga kehidupan. Membunuh satu orang sama saja membunuh
seluruh umat manusia. Dan membiarkan hidup satu orang sama saja menghidupkan
seluruh umat manusia. Ada di dalam Al-Our'an, Surat Al Maidah ayat 32,
Al-Qur'an juga melarang orang beriman berbuat kerusakan, dan melakukan
perbuatan yang membahayakan diri sendiri."
"Kalau Al-Qur'an mengajarkan yang sedemikian
baiknya, kenapa masih ada orang Islam yang melakukan bom bunuh diri?" tanya
Juu Suh.
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar