Ayat-ayat CInta 2 - Bagian 31

"Hmm begini, sebetulnya saya hanya main menduga saja. Karena Anda bisa mengingatkan imam yang salah membaca ayat Al-Qur'an, saya merasa Anda cukup menguasai Al-Qur'an. Entah kenapa saya agak segan bertanya dengan imam yang itu, saya merasa agak kurang cocok dengannya. Ini dua teman saya dari Cina dan Wales sangat tertarik kepada Islam. Terkadang ada pertanyaan mereka berdua yang saya merasa kurang bisa menjawab dengan baik dan memuaskan. Saya ingin mereka berdua langsung bertanya kepada Anda dan semoga Anda berkenan menjawabnya," pinta Heba.

"Tempo hari, Juu Suh ini sudah bertanya kepada saya di kelas. Apakah masih ada yang ditanya?"

"Saya merasa surprised sekali berjumpa dengan Anda kembali Tuan Fahri. Jawaban kemarin sangat memuaskan saya. Dan bayangan kelam tentang Islam perlahan mulai pudar, terlebih setelah berinteraksi langsung setiap hari dengan Heba dan teman-teman Muslim lainnya. Ternyata mereka tidak seperti yang diberitakan di media-media Barat. Namun saya masih punya beberapa hal yang mengganjal," kata gadis Cina.

"Silakan. Semoga saya bisa membantu," jawab Fahri.

"Puji Tuhan, saya telah belajar bahasa Arab sejak kuliah di Beijing, tepatnya di Department of Arabic, Beijing Foreign Studies University. Saya sempat memperdalam bahasa Arab intensif empat bulan di Beirut. Dan sekarang saya sedang mengambil master kajian Arab di sini. Puji Tuhan, saya bisa memahami tulisan Arab yang saya baca juga memahami orang Arab bicara termasuk ketika mereka khuthab Jum'at.
Ada beberapa hal yang ingin saya klarifikasi atas pemahaman dari apa yang saya dengar langsung. Saya pernah mendengar ceramah agama, di situ ustadznya menyampaikan hadits bahwa orang Islam dilarang memberi salam kepada orang yang bukan Islam. Saya tidak hafal persis haditsnya tapi begitu yang saya pahami. Apa benar? Ustadznya mengatakan bahwa haditsnya shahih. Says minta penjelasan masalah ini apakah seperti itu Nabi kalian mengajarkan?" ujar gadis Cina itu panjang lebar.

"Itu salah satu yang ditanyakan kepada saya. Dan saya merasa tidak berkompeten menjawabnya," sahut Heba.

Fahri tersenyum, lalu menjawab,

"Kalau ustadz itu banya menyampaikan seperti itu, dan berhenti sampai di situ, maka yang ia sampaikan kurang tepat, meskipun tidak sepenuhnya salah."

"Maksudnya?" kejar Heba.

"Begini ..."

"Sebentar," gadis dari Cina menyela, "Boleh saya rekam?"

"Boleh," jawab Fahri.

Gadis bermata sipit namun cantik itu mengambil ponselnya dan mengaktifkan rekamannya.

"Sudah siap. Silakan dilanjutkan."

"Sebentar," kata Fahri. Pegawai restoran datang mengantarkan menu pembuka dan minuman. Fahri mempersilakan semuanya mencicipi hidangannya masing-masing.

"Setelah kami mendengarkan penjelasan Anda," ujar gadis beramput pirang.


(Bersambung)


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Ayat-ayat CInta 2 - Bagian 31

0 komentar:

Posting Komentar