"Tolong diputar balik dan di pause saat dia mendongak! Paman Hulusi kemari, lihat ini!"
Madam Barbara memutar balik dan mem-pause saat anak remaja itu mendongak ke arah kamera.
"Oh My God, itu Jason!" kata Paman Hulusi agak keras. "Anak itu memang perlu diberi pelajaran, Hoca!"
"Ya,
dia harus diberi pelajaran, tapi dengan cara saya. Anak itu namanya
Jason. Tetangga saya di Stoneyhill Grove. Anak itu, biarkan saya yang
urus. Kalian semua pura-pura tidak tahu saja. Awasi dia baik-baik, tapi
jangan ambil tindakan apapun kepada anak itu tanpa konsultasi dengan
saya. Okay?"
"Okay," semua menjawab hampir bersamaan.
Fahri menutup rapat itu dengan doa kafaratul majlis. Fahri meninggalkan tempat itu setelah shalat maghrib dan makan malam bersama.
"Kita pulang, Hoca?"
"Tidak,
kita kembali ke tengah kota Edinburgh. Saya mau tengok AFO Boutique
kita. Bagaimana perkembangan penjualannya pekan ini."
"Baik, Hoca."
Paman
Hulusi mengarahkan mobilnya menuju Portobello,lalu ke kiri memasuki
jalur A1140 dan terus ke barat. AFO Boutique itu berada di Queen Street
yang terletak beberapa blok di sebelah utara Princess Street Gardens.
Penanggung jawab harian AFO Boutique adalah seorang perempuan bule dari
Irlandia bernama Suzan Brent. Ketika dulu kuliah di Kairo, Fahri sama
sekali tidak pernah membayangkan akan memiliki minimarket, restoran dan
butik mahal di daratan Inggris Raya. Ia tidak pernah membayangkan akan
menggaji karyawan-karyawannya yang berasal dari berbagai negara, di
antaranya dari Inggris dan Irlandia. Ia tidak bisa mengingkari itu semua
terjadi karena ia menikah dengan Aisha.
Nama AFO Boutique
sendiri adalah singkatan dari Aisha Fahri & Ozan Boutique. Modal
utama pendirian boutique itu berasal dari perusahaan yang diwarisi Aisha
dari ibunya. Ozan yang menyelesaikan kuliahnya di London bidang ekonomi
dan menikahi teman kuliahnya bernama Claire, tiga tahun lalu mendatangi
Aisha di Freiburg dan menawarkan proposal pendirian butik di United
Kingdom (UK). Modal seratus persen dari Aisha, namun yang mengoperasikan
adalah Ozan. Pembagian saham enam puluh persen untuk Aisha dan empat
puluh persen untuk Ozan. Sebulan setelah melihat proposal dengan detail
dan meninjau beberapa tempat yang direncakan di UK, Aisha setuju. Sejak
itulah AFO Boutique berdiri. Awalnya hanya sebuah di London. Kini sudah
punya cabang di Edinburgh, Manchester, Birmingham dan Nottingham. Dan
yang baru saja dibuka adalah cabang Glasgow. Ozan sendiri sudah
menetaokan akan membuka cabang di Paris dan Milan dalam waktu tidak
lama.
Dua orang gadis bule penjaga AFO Boutique itu langsung
menyambut Fahri dengan ramah begitu Fahri datang. Suzan Brent yang duduk
di kursi kasir, buru-buru menyambut. Fahri lalu minta laporan singkat.
Tanpa berbelit-belit, Suzan Brent menjelaskan secara detail dan gamblang
bahwa pendapatan stagnan, namun itu cukup rasional.
(bersambung)
Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 40
di
11.11
Tags :
ayat-ayat cinta,
fahri
Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 40
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar