Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 40

"Tolong diputar balik dan di pause saat dia mendongak! Paman Hulusi kemari, lihat ini!"

Madam Barbara memutar balik dan mem-pause saat anak remaja itu mendongak ke arah kamera.

"Oh My God, itu Jason!" kata Paman Hulusi agak keras. "Anak itu memang perlu diberi pelajaran, Hoca!"

"Ya, dia harus diberi pelajaran, tapi dengan cara saya. Anak itu namanya Jason. Tetangga saya di Stoneyhill Grove. Anak itu, biarkan saya yang urus. Kalian semua pura-pura tidak tahu saja. Awasi dia baik-baik, tapi jangan ambil tindakan apapun kepada anak itu tanpa konsultasi dengan saya. Okay?"

"Okay," semua menjawab hampir bersamaan.

Fahri menutup rapat itu dengan doa kafaratul majlis. Fahri meninggalkan tempat itu setelah shalat maghrib dan makan malam bersama.

"Kita pulang, Hoca?"

"Tidak, kita kembali ke tengah kota Edinburgh. Saya mau tengok AFO Boutique kita. Bagaimana perkembangan penjualannya pekan ini."

"Baik, Hoca."

Paman Hulusi mengarahkan mobilnya menuju Portobello,lalu ke kiri memasuki jalur A1140 dan terus ke barat. AFO Boutique itu berada di Queen Street yang terletak beberapa blok di sebelah utara Princess Street Gardens. Penanggung jawab harian AFO Boutique adalah seorang perempuan bule dari Irlandia bernama Suzan Brent. Ketika dulu kuliah di Kairo, Fahri sama sekali tidak pernah membayangkan akan memiliki minimarket, restoran dan butik mahal di daratan Inggris Raya. Ia tidak pernah membayangkan akan menggaji karyawan-karyawannya yang berasal dari berbagai negara, di antaranya dari Inggris dan Irlandia. Ia tidak bisa mengingkari itu semua terjadi karena ia menikah dengan Aisha.

Nama AFO Boutique sendiri adalah singkatan dari Aisha Fahri & Ozan Boutique. Modal utama pendirian boutique itu berasal dari perusahaan yang diwarisi Aisha dari ibunya. Ozan yang menyelesaikan kuliahnya di London bidang ekonomi dan menikahi teman kuliahnya bernama Claire, tiga tahun lalu mendatangi Aisha di Freiburg dan menawarkan proposal pendirian butik di United Kingdom (UK). Modal seratus persen dari Aisha, namun yang mengoperasikan adalah Ozan. Pembagian saham enam puluh persen untuk Aisha dan empat puluh persen untuk Ozan. Sebulan setelah melihat proposal dengan detail dan meninjau beberapa tempat yang direncakan di UK, Aisha setuju. Sejak itulah AFO Boutique berdiri. Awalnya hanya sebuah di London. Kini sudah punya cabang di Edinburgh, Manchester, Birmingham dan Nottingham. Dan yang baru saja dibuka adalah cabang Glasgow. Ozan sendiri sudah menetaokan akan membuka cabang di Paris dan Milan dalam waktu tidak lama.

Dua orang gadis bule penjaga AFO Boutique itu langsung menyambut Fahri dengan ramah begitu Fahri datang. Suzan Brent yang duduk di kursi kasir, buru-buru menyambut. Fahri lalu minta laporan singkat. Tanpa berbelit-belit, Suzan Brent menjelaskan secara detail dan gamblang bahwa pendapatan stagnan, namun itu cukup rasional.


(bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 40

0 komentar:

Posting Komentar