Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 52

"Bagaimana bisa pindah mengajar di Queen Margaret University?"

"Kontrak saya di Seattle University habis, pada saat yang sama, saya ditawari mengajar di QMU. Istri saya memang sejak lama ingin bidup di sini. Dia katanya suka dengan Edinburgh. Ia pernah ikut pertukaran pelajar saat SMA di sini. Ya sudah, akhirnya sejak tiga tahun lalu kami pindah. Tapi rumah kami di Seattle masih tetap ada. Kami masih sering ke sana juga. Hanya apartemen di New York kami jual dan kami belikan rumah ini. Heba sedang menyelesaikan Ph.D-nya. Ia memilih tinggal di apartemen, katanya suasana belajarnya lebih terasa. Di sana ada tiga kamar. Yang dua kamar di sewa dua orang yang kemarin ikut diskusi dengan Anda. Kalau week end, Heba menginap dan istirahat di sini. Tapi tidak pasti jika dia mengejar paper, ya sering tidak pulang. Dia lebih suka tidur di perpustakaan," je1as Tuan Taher.

"Jadi sudah jelas semua kan?" kata Heba, datang membawa nampan berisi Scotch Pie.

"Ini asli buatan tangan saya. Bulan lalu saya selesai kursus memasak membuat kue-kue dan roti-roti asli Scotland. Saya mendapatkan nilai terbaik dari semua peserta kursus. Lalu saya membuat untuk konsumsi keluarga harus terjamin halalnya. Saya otak-atik bahan-bahannya, supaya seratus persen halal," terang Heba sambil meletakkan Scotch Pie di atas meja.

"Wah, bisa buat toko roti halal nih!"

"Kalau ada modal, saya mau itu. Hobi saya memang memasak. Kenapa saya suka ke The Kitchin, saya ingin tahu bagaimana restoran itu dapat bintang tiga Michelin," Heba tampak antusias.

"Wah, saya juga suka bisnis. Suatu ketika semoga bisa kerja sama. "

Wajah Heba tampak cerah. Sambil mendekap nampan ke dada ia berniat duduk di sofa, di samping ayahnya. Namun sang ayah mengingatkan,

"Masih ada yang kurang, roti Bridie-nya mana?"

"Yup, betul. Sebentar," Heba langsung beranjak cepat ke dapur.

"Saya sudah cerita tentang keluarga saya. Sekarang gantian kalian. Oh ya, ini saya belum kenal."

"Saya Misbah. Teman lama Brother Fahri. Dulu kami sama-sama belajar di Al-Azhar, Kairo. Kebetulan saya sedang berkunjung di Edinburgh dan sungguh besar karunia Allah, tanpa di sengaja setelah kira-kira delapan tahun berpisah bisa bertemu di sini."

Tuan Taher mengangguk-angguk.

"Brother Misbah ini sedang mengambil Ph.D di Bangor, Wales. Supervisornya pindah ke Heriot-Watt University. Dan minta dia ikut pindah agar tesisnya lancar."

"Jadi ini dalam rangka mengurus kepindahan itu?"

"Iya. Insya Allah. Dan nanti dia akan tinggal di rumah saya selama merampungkan Ph.D-nya."


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 52

0 komentar:

Posting Komentar