Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 246

"Jika nenek Catarina ini, yang tak lain adalah ibu angkat Tuan Baruch dikeluarkan dari ruangan ini, maka dengan senang hati saya akan mengikutinya meninggalkan ruang diskusi ini. Saya yang akan menjadi penjamin bahwa nenek Catarina ini tidak akan membuat kegaduhan lagi." Ucap Fahri tenang.

Baruch melihat Fahri dengan pandangan tidak suka.

Prof. Charlotte akhirnya memutuskan nenek Catarina bisa tetap ikut diskusi. Dan Baruch tidak bisa berbuat apa-apa. Lelaki berwajah keras itu duduk dengan tidak tenang dan nyaman. Diskusi dilanjutkan. Kesempatan pertama diberikan kepada Rabi Benyamin Bokser untuk menjelaskan tentang konsep "Bangsa yang Terpilih" dan "Amalek" menurut ajaran Yahudi.

Rabi Benyamin Bokser menata letak Kippahnya dan mengelus jenggotnya sebelum mulai berbicara. Diantara audiens peserta seminar tampak belasan lelaki memakai Kippah, meskipun tidak memaki jubab hitam seperti Rabi Benyamin. Muka mereka tampak gembira menatap Rabi Benyamin. Sedikit berbeda dengan nenek Catarina, mukanya tampak kurang suka pada Rabi Benyamin. Audien diskusi siang itu tampaknya dari berbagai agama. Beberapa orang China termasuk Ju Se tampak hadir. Heba, Brenda, dan Nyonya Janet juga ada dalam barisan audien. Beberapa wartawan tampak sibuk merekam dan memotret. Setelah sedikit berbasa-basi dan menyapa audien, Rabi Benyamin mulai menyampaikan doktrin bangsa Yahudi sebagai bangsa terpilih.

"Saya akan berterang saja sesuai ajaran agama yang saya yakini benarnya. Dan saya akan langsung keintinya. Yahudi adalah bangsa sekaligus agama. Dan orang-orang Yahudi sejati adalah mereka yang darahnya masib bertalian dengan nenek moyang aslinya. Darah Abraham. Mereka, termasuk saya, dan teman baik saya ini Baruch, seorang perwira menengah Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Ya jujur, tanpa perlu saya sombong, kami anak-anak keturunan Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Manusia-manusia lain di atas muka bumi ini tidak bisa iri dan tidak boleh protes sama sekali. Sebab seperti itulah kebendak Tuhan. Dan Tuhan sudah menjelaskannya di dalam kitab suci. Kitab suci kami, yang juga jadi perjanjian lama bagi umat Kristiani seperti Tuan Thomas ini."

Meskipun mengatakan tidak perlu sombong, tetapi Rabi Benyamin menyampaikan kata-katanya dengan nada angkuh. Beberapa wajah audien tampak tidak nyaman. Ada sedikit perubahan warna wajah Prof. Thomas mendengar kata-kata Rabi Yahudi itu.

"Di kitab suci dijelaskan. Saya tidak perlu jelaskan letak detilnya. Tuan Thomas ini, profesor teologi pasti tahu tempatnya. Sekali lagi dalam kitab suci di jelaskan sebuah kisah yang terjadi di zaman kuno sekali. Sekarang mungkin terasa sedikit purba.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 246

0 komentar:

Posting Komentar