Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 191

"Saya menjama' shalat maghrib dan isya', jama' ta'khir. Karena jama' ta'khir maka boleh maghrib dulu baru isya&...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 190

"Kelebihan masjid ini, pertama berada di tengah-tengah kota London. Letaknya boleh dibilang sangat strategis. Tak jauh dari sini ada Lo...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 189

"Assalamu'alaikum Ozan." Sapa Fahri. Pria asli Turki itu mendongak agak kaget dan langsung tersenyum lebar begitu melihat wa...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 188

Keira pergi ke rumahnya mengambil biola. Dan siang itu suara biola mengalun dari halaman belakang rumah Fahri. Di bawah hangat sinar mentari...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 187

Tiba-tiba terdengar bel berdenting-denting. Paman Hulusi membuka pintu, tampak Keira dan Jason berdiri di depan pintu. Keira berusaha tersen...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 186

"Alhamdulillah proses legal formal Sabina tinggal beberapa langkah lagi. Sabina akan dapat ijin tinggal di kota ini secara legal, jika ...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 185

"Ada yang bisa saya bantu, Hulya?" "Alhamdulillah, semua urusanku sudah beres. Tempat tinggal juga sudah dapat, saya sudah co...

Ayat-ayat Cinta 2 - bagian 184

"Perkembangan urusan legal formal Sabina bagaimana, Brother Mosa?" "Alhamdulillah, lancar tidak ada masalah. Karena jaminan y...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 183

Terdengar bel berdenting-denting. Lalu sejurus kemudian pintu herderit dibuka. Suara Paman Hulusi mernpersilakan dua gadis itu duduk. Lalu l...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 182 | 22 PESTA KECIL TAK TERDUGA

Fahri membuka pintu tamu. Dan kaget melihat Sabina menangis terisak sambil menutupi mukanya. Sebagian kata-kata Paman Hulusi telah ia dengar...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 181

"Bagaimana perkembangan sekolah bolamu, Jason?" Tanya Fahri sambil memperlambat larinya lalu berjalan biasa. Jason mengikuti langk...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 180

"Kalau mau dia bisa satu kamar dengan Sabina di bawah. Atau dibuatkan kamar di bawah di samping kamar Sabina." "Jangan Paman!...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 179

Fahri menyalakan lampu ruang tamu. Kamar Paman Hulusi dan kamar Misbah tampak tertutup. Keduanya mungkin sedang terlelap dalam tidurnya. Mal...

Ayat-ayat Cinat 2 - Bagian 178

Tak terelakkkan bahwa tadi selama pertunjukan ia memperhatikan penampilan tiga pemain biola itu. Keira, Hulya dan Madam Varenka. Dan tak ter...

Ayat - Ayat Cinta 2 - Bagian 177

"Dengar Keira sekali lagi dengar cara berpikirmu itu sangat tidak fair! Kalau karena ulah segelintir orang lalu orang lain harus memiku...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 175

Malam itu selesai makan di Bay of Bengal, Nyonya Suzan Brent mengajak Keira ke AFO Boutique yang terletak di Queen Street. Di ruang kantor A...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 174

"Jujur kalau saya kelasnya beraninya ya di jalanan. Saya tidak mungkin berani tampil di gedung pertunjukan serius. Lebih tepat yang jaw...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 173

Mereka memasuki restaurant muslim India itu. Kepada pegawai restauran Fahri minta tempat duduk untuk delapan orang. Pegawai restaurant itu d...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 172 | Air Mata Sabina

21 AIR MATA SABINA Acara pertunjukan amal di Royal Mile itu sukses besar. Fahri sendiri tidak menyangka ia bisa menggesek biola cukup baik s...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 171

Seorang gadis berjilbab, berwajah putih naik ke panggung dan mendekati Fahri. Gadis itu dengan isyarat meminta agar dia menggantikan Fahri. ...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 170

Pada saat itu Nyonya Susan tiba di lokasi itu diiringi Madam Varenka dan Keira. Mereka bertiga langsung mendekat ke panggung. Madam Varenka ...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 169

Pidato singkat itu telah membuat Fahri merasa menguasai panggungnya. Ratusan orang telah berkeliling di sekitar panggung pertunjukan itu. En...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 168

Meskipun suara gesekan biola itu tidak beraturan namun tetap membuat orang-orang memperhatikan dengan seksama. Tidak sedikit yang berhenti d...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 167

Beberapa turis tampak berhenti dan mengamati panggung itu dan kotak-kotak amal itu. Namun mereka berlalu begitu saja. Seorang turis dari Jep...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 166

"Kalau sikapmu kepada orang-orang yang cara berpikirnya ilmiah tidak salah, tapi kalau kepada orang-orang yang cara berpikirnya adalah ...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 165

Fahri membaca buku menu dengan seksama. Semuanya dijamin halal. Sebab restaurant itu berada di dalam ingkungan masjid dan dibawah kendali ma...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 164

Setelah Ju Se pergi, Fahri meninggalkan ruang kerjanya menuju ruang kerja Prof Charlotte. Ruangan itu masih terkunci rapat. Beberapa kali Fa...