Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 26

Seorang imam muda berjenggot tebal dan berjubah putih naik ke mimbar dan mengucapkan salam. Fahri menghentikan bacaan shalawatnya. Muadzin ...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 25

Siapa yang masuk ruangan itu bisa saja akan mengira Profesor Stevens seorang Muslim, padahal tidak. Ia lahir di Blackburn, sebuah kota keci...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 24

“Hello, Doktor Fahri.” Profesor Stevens menjabat tangan Fahri hangat. “ Hello, Professor Stevens." "Thank you so muc...

Ayat-ayat Cinta 2 - bagian 23

Brenda menaiki mobil dan duduk di jok kedua. "Jadi tujuan Anda ke mana?" "Colinton Road. Kalian ke mana?” &q...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 22

Fahri telah selesai ngeprint . Paman Hulusi mengajaknya makan pagi. Fahri sarapan ala Italia yang simpel, yaitu roti croissants yang ia...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 21 : Pengemis Bersuara Serak

Fahri kaget. Ia tetap membalas dengan senyum dan beristighfar di dalam hati. Ia tidak mau meladeni anak remaja berambut pirang itu. Pam...

Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 20

Masjid itu gagah Arsitekturnya bergaya Scots Baronial . Begitu serasi dengan bangunan kuno di sekitarnya. Berdiri dengan satu menara t...