Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 166

"Kalau sikapmu kepada orang-orang yang cara berpikirnya ilmiah tidak salah, tapi kalau kepada orang-orang yang cara berpikirnya adalah mafia maka salah besar. Seharusnya kau diam saja saat itu, tidak kau ladeni."

Fahri diam mendengarkan. "Saya mau bertemu dengan nenek Catarina dan orang yang mentraktir kamu itu, siapa namanya?"

"Brenda."

"Ya Brenda."

"Dengan senang hati saya akan temukan profesor dengan mereka berdua. Seingat saya saat itu saya mengatakan jika mereka mau beradu argumen tentang amalek saya siap berdiskusi. Saya melihat cara mereka memahami dan menghayati amalek itu salah, dan itu bisa jadi penyebab krisis kemanusiaan berkepanjangan. Kenapa tidak kita adakan saja diskusi masalah itu di kampus kita, mereka kita undang?"

"Usulmu akan aku pertimbangkan. Saya akan berusaha mempertahankan dirimu. Tapi jika nanti tidak berhasil, saya minta maaf Fahri."

"Oh tidak masalah Prof. Saya sangat berterima kasih atas kebaikan Anda selama ini."

"Mari kita makan. Menunya sudah agak dingin."

"Mari."

Keduanya lalu menyantap hidangan itu dengan lahap. Menu yang dipesan Fahri ternyata ukurannya sangat besar untuk Fahri. Fahri tidak sanggup menghabiskan. Ia hanya bisa melahap separonya dan separo ia minta dibungkus. Selesai makan Fahri pamit pada Professor Charlotte. Fahri mampir ke masjid dahulu sebelum melanjutkan langkahnya ke Royal Mile.

Dalam rukuk dan sujudnya Fahri minta kepada Allah agar di jaga untuk selalu istiqamah beribadah kepada-Nya dengan sebaik-baik ibadah, dan dijaga dari arah depan, arah belakang, arah kanan, arah kiri, atas dan bawah dari segala keburukan dan musuh kebaikan.

•••

Sore yang cerah. Ribuan turis lalu lalang di sepanjang Royal Mile. Paman Hulusi melihat jam tangannya, wajahnya tampak sedikit gelisah. Seharusnya Fahri sudah datang. Dan seharusnya pertunjukan untuk amal itu sudah dimulai.

Sebuah panggung kecil berdiri di jantung Royal Mile, tepat di depan Bay of Bengal Indian Restaurant. Panggung itu dibuat menghadap ke timur. Di depan panggung terhampar karpet cokelat muda ukuran sedang. Di atas karpet tampak tujuh kotak pendek dari kardus yang sudah dibungkus rapi dan ditata berjajar. Pada kotak pertama tertulis "Islam", kotak kedua tertulis "Christian", kotak ketiga tertulis "Catholic", kotak keempat tertulis "Jewish" kotak kelima tertulis "Budha" kotak keenam tertulis, "Other Religion", dan kotak ketujuh tertulis" Atheist".

Di sisi kanan dan kiri panggung tampak berdiri banner bergambar seorang anak Palestina yang terluka parah dan mengerang kesakitan. Di banner itu tertulis "Donate for Palestinian Children, please!"


(Bersambung) \

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 166

0 komentar:

Posting Komentar