Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 187

Tiba-tiba terdengar bel berdenting-denting. Paman Hulusi membuka pintu, tampak Keira dan Jason berdiri di depan pintu. Keira berusaha tersenyum.

"Hai."

"Hai."

"Tuan Fahri ada? Boleh saya masuk?"

"Ada. Silakan masuk." Begitu masuk Keira agak kaget di ruang tamu itu ada Heba, Hulya dan Sabina.

"Oh kalian kumpul di sini, kebetulan sekali. Saya ada perlu dengan kalian semua."

Tidak ada lagi tempat duduk yang kosong. Sabina sadar diri, ia berdiri dari duduknya. Paman Hulusi mempersikan Keira duduk di tempat Sabina, dan mempersilakan Jason duduk mepet dengannya.

"Eh maaf kalau kedatangan saya mengganggu."

"Tidak. Ada yang bisa kami bantu nona Keira?" Kata Fahri ramah.

"Eh saya mau minta maaf."

"Minta maaf?" Fahri tampak kaget. Fahri menduga-duga, apakah Keira akan minta maaf tentang coretan-coretannya yang menghina Islam itu? Apakah Keira sudah tahu bahwa yang membiayai kursus Keira dan semua program yang disiapkan Nyonya Suzan adalah dirinya? Siapa yang membocorkan?

"Iya, saya datang mau minta maaf."

"Minta maaf apa? Anda rasanya tidak punya salah pada saya?"

"Saya mau minta maaf atas sikap saya kemarin di restoran Bay of Bengal yang kurang bersahabat. Saya sangat menyesal. Saya terlalu tinggi hati. Saya minta maaf kepada Tuan Fahri, juga kepada Nona Hulya dan Nona Heba. Maafkan saya. Sebenarnya setelah dari sini saya akan mencari Nona Hulya dan Nona Heba, sungguh senang sekali bisa berjumpa di sini."

"Ah itu hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Saya malah tidak merasa ada yang janggal, saya merasa biasa saja." sahut Fahri.

"Iya itu tidak apa." Tukas Heba.

"Saya senang bisa tampil bersama Anda, Nona Keira. Apa kita bisa tampil bareng lagi?" Gumam Heba dengan senyum mengembang.

"Dengan senang hati. Setelah saya menyelesaikan kompetisi di Italia kita bisa rancang tampil bareng."

"Benar?"

"Benar."

"Saya tunggu realisasinya."

Keira, Heba dan Hulya lalu terlibat perbincangan yang hangat. Sabina hanya diam menyimak dengan mata tertunduk.

"Jadi rumah kamu di samping itu?" Tanya Hulya.

"Benar."

"Berarti biolamu ada di rumah."

"Iya."

"Bagaimana kalau kita main biola lagi, duet? Kita main di halaman belakang. Asyik ini, mumpung angin semilir dan matahari bersinar cerah." Kata Hulya.

"Oh dengan senang hati. Saya ambil biola saya dulu. Jason saya boleh pinjam videomu?" Kata Keira.

"Boleh. Ambil saja."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 187

0 komentar:

Posting Komentar