Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 259

Menurut versi kalian, Yahudi dan Nasrani, anak Abraham yang disembelih untuk diserahkan kepada Tuhan itu adalah Ishak. Sedangkan menurut Islam, itu adalah Ismail. Paling tidak ada dua hal minimal menurut saya yang bisa menjadi semacam bukti kuat bahwa anak itu adalah Ismail bukau Ishak. Pertama, bukti sejarah. Singkat saja, Abraham dan Sarah ke Mesir dan kembali membawa hadiah dari Raja Mesir berupa seorang pembantu bernama Hajar. Sampai usia lanjut Abraham dan Sarah belum juga mendapat keturunan. Sarah kemudian tahu diri. Ia sudah tua. Ia mengijinkan Abraham menikahi Hajar. Setelah menikahi Hajar, ternyata Hajar hamil, dan lahirlah Ismail. Abraham tentu sangat bahagia punya anak lelaki. Hal itu membuat Sarah cemburu. Sarah minta kepada Abraham agar membawa pergi Hajar dan anaknya. Tuhan meminta agar Abraham membawa mereka ke sebuah lembah yang tidak ada tanamannya. Itulah Makkah.

Teks di dalam Perjanjian Lama itu berbunyi “menyerahkan anakmu yang tunggal”. Karena Ismail lahir duluan, anakmu yang tunggal berarti adalah Ismail. Ketika itu belum lahir Ishak. Jadi Ismail masih anak tunggal. Anak satu-satunya. Jika yang dimaksud adalah Ishak, maka kalimatnya bukan anakmu yang tunggal, sebab Ishak sudah punya saudara. Barulah ketika nanti Ibrahim kembali lagi ke Yerusalem, Tuhan memberi kabar gembira kepada Sarah, akan diberi anak lelaki. Dan itu adalah Ishak.

Jika ada teks yang membedakan antara Sarah yang merdeka dan Hajar yang budak, maka teks itu perlu dilihat ulang. Hukum menjelaskan seorang budak yang dinikahi tuannya dan melahirkan seorang anak lelaki maka statusnya bukan budak lagi. Jadi dilihat dari sejarah yang dimaksud anakmu yang tunggal yang diserahkan kepada Tuhan adalah Ismail.

Kedua, peristiwa penyembelihan itu, yang menjadi lambang ketaatan luar biasa kepada Tuhan bukanlah peristiwa biasa. Itu adalah peristiwa sangat istimewa yang tidak boleh dilupakan begitu saja. Islam merayakan peristiwa itu menjadi hari raya Idul Adha. Bahkan disebut juga hari raya Idul Akbar. Hari raya yang sangat agung. Perayaan itu berdasarkan riwayat yang mutawatir dari generasi ke generasi sampai ke zaman Nabi Muhammad Saw, bahwa yang disembelih itu adalah Ismail. Mutawatir itu diriwayatkan oleh banyak orang sampai taraf mustahil bersepakat bohong. Contoh kabar mutawatir, menara Eiffel ada di Paris. Itu dikabarkan banyak orang yang tidak mungkin bersepakat dusta sehingga dijamin kebenaran beritanya.

Ketaatan anak itu menjadi penyebab seluruh keturunan Abraham diberkahi. Maka janganlah ditutupi bahwa Muhammad Saw. adalah keturunan Abraham yang paling diberkati.”

"Dr. Fahri, saya kira sudah cukup jelas. Sekarang tentang Amalek, Anda punya pendapat?" Prof. Charlotte memotong.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 259

1 komentar:

  1. G4M3 { Onl1n3 } F4n583771nG J01nt y4 :)
    WA @ +855 963 156 245
    line @ fansbetting
    wechat @ fansbetting3
    bersama dengan kami CS fansbetting thankyou,,,

    BalasHapus