Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 250

Fanatismenya hadir memenuhi rongga dadanya. Ia ingin menunjukkan kepada teman-temannya bahwa ia adalah seorang yahudi tulen yang teguh pada ajarannya. Ajaran dalam pengertian dan penafsiran kelompoknya. Maka dengan tanpa sungkan dan ragu Baruch menjawab,

"Bisa saja Anda termasuk Amalek."

Professor Charlotte dan sebagian besar hadirin terhenyak dengan jawaban itu. Tanpa diplomasi sama sekali.

"Kalau begitu apakah saya akan ditumpas? Akan dimusnahkan?"

"Jika Anda masuk dalam kriteria yang mesti dimusnahkan ya perintah kitab suci begitu. Ingat, saya bilang jika Anda masuk kriteria yang mesti dimusnahkan. Bahkan lembu maupun domba, unta maupun keledainya bangsa Amalek harus juga dimusnahkan. Itu amanat dalam Samuel : 15:2-3 yang tadi sudah saya sampaikan!"

Baruch menyampaikan dengan penuh percaya diri, Profesor Charlotte merasa belum pernah menemukan pembicara yang keangkuhannya melebihi Baruch. Profesor Charlotte menahan emosinya. Baruch melanjutkan kata-katanya,

"Tapi Anda punya pilihan untuk tidak jadi Amalek dengan cara apa? Dengan cara mendukung kami, bangsa pilihan Tuhan. Seperti yang tadi dijelaskan oleh Rabi Benyamin, Tuhan berfirman, Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia. Bangsa besar yang sangat sadar masalah ini adalah bangsa Amerika. Mereka bangsa cerdas, maka mereka mendukung kami. Sebab hanya dengan masuk barisan kami maka manusia diberkati! Lihatlah sejarah Amerika, sekarang jadi negara nomor satu di atas muka bumi ini, karena apa? Karena mereka memilih berada dalam barisan kami, maka mereka diberkati!"

Baruch menyudahi jawabannya, Rabi Benyamin memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan lirih diikuti beberapa pria Yahudi di barisan hadirin. Seorang perempuan muda berambut pirang berdiri dari tempat duduknys dan angkat tangan.

"Moderator perkenankan saya bicara!"

"Maaf, belum saatnya membuka ruang tanggapan atau pertanyaan dari hadirin!" Tegas Prof. Charlotte.

"Satu menit saja, saya orang Yahudi, tapi pemahaman saya tidak seperti Tuan Baruch itu. Saya harus luruskan itu pemahaman yang picik'"

"Maaf, silakan Anda duduk kembali, nanti akan ada waktu untuk tanggapan. Sekarang kita lanjutkan dengan pemaparan atau penjelasan dari Prof. Thomas. Mungkin ada yang ditanggapi atau dikritisi dari pemaparan dua pembicara sebelumnya. Silakan Profesor."

"Terima kasih Profesor Charlotte." Kata Prof. Thomas memulai kalimatnya. "Saya harus menyampaikan bahwa apa yang dijelaskan Rabi Benyamin benar adanya. Dalam perjanjian lama jelas termaktub bahwa Tuhan memilih Bani Israel. Selain menjadi keyakinan kaum Yahudi, itu juga menjadi kebenaran yang dipercayai oleh kaum Kristiani. Mungkin yang perlu ditanyakan kira-kira adalah kenapa Tuhan memilih Bani Israel?

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 250

0 komentar:

Posting Komentar