Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 251

Ada hikmat yang luar biasa agung dalam setiap kehendak Tuhan. Demikian juga dalam kehendak-Nya memilih Israel dan keturunannya sebagai bangsa terpilih. Di sana ada hikmat, kuasa, visi dan misi bagi dunia seisinya ini. Dari keturunan Israel yang terpilih inilah Allah melahirkan Sang Juru Selamat dunia yaitu Yesus Kristus. Itulah hikmat dan misi terbesar Tuhan dalam memilih Bani Israel.

Setelah manusia berlumur dosa, dimulai dari Adam dan Hawa. Tuhan ingin membersihkan dosa-dosa manusia itu. Tuhan melahirkan Sang Mesias. Dan Mesias itu lahir dari keturunan Abrabam-Ishak-Yakub. Karena Yesus Kristus-lah, maka Tuhan memilih Israel. Inilah kehendakNya yang agung dan seperti kata Rabi Benyamin, kita tidak bisa protes berhadapan dengan kehendak Tuhan yang agung.

Dan jika simak dengan seksarna isi Bibel, bahwa dipilihnya bangsa Israel memang memuat banyak pelajaran penting bagi umat manusia. Lewat perantara Bani Israel, Tuhan menetapkan, bahwa mereka akan pergi dan mengajar bangsa-bangsa lain untuk mengenal Tuhan Allah. Bani Israel ditahbiskan menjadi imam, nabi dan penyeru misi bagi bangsa-bangsa lain di dunia ini. Bangsa Israel boleh dikata belum sempurna membawa misinya, akan tetapi melalui Bani Israel, karya Allah melalui Yesus Kristus telah digenapi.

Di dalam Yesus Kristuslah, kasih Tuhan yang sangat besar hadir untuk seluruh bangsa, untuk dunia ini. Maka dengan dipilihnya Israel, sebagai bangsa pilihan-Nya, memang sejalan dengan rencana Tuhan ini. Namun tolong jangan dilupakan, rencana Tuhan tidak hanya berhenti pada bangsa Israel namun kepada bangsa-bangsa di seluruh dunia, melalui pemilihan bangsa Israel. Demikian termaktub dalam Perjanjian Lama. Dan kini bangsa pilihan Allah yang baru adalah Gereja, yaitu yang terdiri dari mereka yang mengimani Kristus di seluruh dunia. Demikian termaktub dalam Perjanjian Baru.

Adapun tentang Amalek saya rasa masih perlu penjelasan lebih lanjut. Rasanya ada yang belum tuntas dalam konsep yang dijelaskan Tuan Baruch tadi. Ini saja, terima kasih."

Seorang wanita setengah baya berbaju cokelat muda memberikan tepuk tangan diikuti beberapa orang. Profesor Thomas mengangguk-angguk memberi isyarat menyampaikan terima kasih. Wajah Rabi Benyamin dan Baruch agak kurang simpati mendengar pemaparan Prof. Thomas. Sementara wajah Prof. Charlotte tampak sedikit cerah. Fahri kini sangat memahami kenapa kalangan Nasrani mendukung argumentasi Bani Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan. Sebuah dukungan yang bermuara pada sebuah tujuan.

Suara Prof. Charlotte lalu terdengar nyaring,

"Selanjutnya kita beri kesempatan kepada pembicara terakhir kita yaitu Dr. Fahri Abdullah, dia seorang sarjana yang telah belajar di Timur dan di Barat, pakar Filologi yang disegani. Menyelesaikan pendidikan tingginya di Al Azhar Cairo dan Ph.D-nya di Freiburgh University, Jerman. Dan juga boleh dikata cukup mendalami kitab-kitab suci tiga agama yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Mungkin Dr. Fahri Abdullah punya pandangan menarik tentang Amalek, kepadanya waktu secukupnya saya berikan."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 251

0 komentar:

Posting Komentar