Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 249

Di dalam Tanakh, tepatnya dalam Kitab Ester, diterangkan Haman ini adalah keturunan Amalek, sebuah bangsa yang sangat membenci dan sangat ingin memusnahkan Bani Israel. Itu terjadi setelah peristiwa eksodus Bani Israel dari Mesir. Itu adalah dosa besar yang tidak bisa diampuni. Bahkan Tuhan yang Maha Pengampun tidak mengampuni dosa besar bangsa yang memusuhi Bani Israel itu. Di dalam Taurat, Anda boleh baca, Tuhan memerintahkan untuk memusnahkan semua orang Amalek. Perintah itu berlaku sepanjang sejarah umat manusia. Dan tidak boleh ada yang selamat.

Silakan dibaca misalnya dalam Ulangan 25: 17,

'Ingatlah apa yang dilakukan orang Amalek kepadamu pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, bahwa engkau didatangi mereka di jalan, sedangkan engkau semua lemah dan lesu, lalu membunuh semua orangmu yang dengan susah-payah berjalan di belakang. Mereka tidak takut kepada Allah. Maka, apabila Tuhan, Allah-mu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan Tuhan, Allah-mu, kepadamu untuk dimiliki sebagai pusaka, haruslah engkau menghapuskan ingatan akan Amalek dari kolong langit, janganlah engkau lupa.'

Selanjutnya, Tuhan berfirman dalam Samuel 15 : 2-3,

'Beginilah firman Tuhan semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan oleh orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkan orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya. Dan jangan ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki dan perempuan, dan kanak-kanak, lembu maupun domba, unta maupun keledai!'

Saya rasa jelas sekali yang dimaksud Amalek itu. Siapa saja, selain Yahudi yang menjadi penghalang bagi bangsa Yahudi, yang membenci bangsa Yahudi, yang bermusuhan dengan Yahudi adalah termasuk golongan Amalek yang wajib ditumpas. Bagi saya yang bertugas di negara Israel, semua orang Arab, orang muslim, orang Palestina adalah Amalek! Ini saja, saya rasa sudah sangat jelas. Terima kasih!"

Fahri tidak bisa menyembunyikan kekagetannya mendengar kalimat penegasan Baruch itu. Saat itu Fahri bisa menyimpulkan bahwa Baruch dan mungkin juga Rabbi Benyamin termasuk dalam kelompok Yahudi radikal semisal Baruch Goldstein. Kebetulan nama keduanya sama-sama Baruch. Goldstein adalah seorang Yahudi pembunuh massal yang menembaki dua puluh sembilan muslim Palestina yang sedang shalat di masjid pada tahun 1994. Tidak hanya Fahri, Prof. Charlotte tampaknya juga terkejut namun berusaha menguasai dirinya.

"Tuan Baruch, maaf, sebelum waktu saya berikan kepada Profesor Thomas, saya mau bertanya kepada Anda. Mendengar uraian Anda tadi, menurut Anda apakah saya termasuk golongan Amalek?" Prof. Charlotte bertanya dengan tenang.

Baruch agak kaget mendengar pertanyaan yang polos tapi sesungguhnya menyerang itu. Ia melirik Rabi Benyamin dan beberapa lelaki Yahudi yang ada di barisan hadirin.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 249

0 komentar:

Posting Komentar