Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 53

"Keberadaan kalian ini aset bagi umat Islam di Edinburgh ini. Kalian harus dimaksimalkan potensinya. Para ilmuwan dan cendekiawan yang ada di sini harus benar-benar berkolaborasi tanpa melihat dari mana asalnya. Saya agak kurang suka melihat ada gap antara Muslim asal Asia Selatan dengan Muslim asal Arab di sini. Ini harus dicairkan. Bahkan saya menemukan, ada di UK ini pengurus Masjid yang pecah. Di Amerika juga saya menemukan hal serupa."

"Fenomena itu terjadi di mana-mana. Itulah tantangan terbesar umat Islam saat ini. Menjaga persatuan dan kekompakan dirinya sendiri. Tantangan internal jauh lebih besar dari tantangan eksternal."

"Tepat sekali yang kau katakan itu, Brother Fahri."

"Lha, ini roti Bridie-nya!" ujarHeba.

Heba yang berwajah Arab itu tidak seperti gadis Arab yang sangat kaku dan sangat menjaga jarak. Heba tampak supel, santai dan ceria. Mungkin karena ia sejak kecil lahir dan besar di Amerika.

"Silakan dimakan! Sampai kenyang! Dad, ayo!"

Tuan Taher tersenyum. Ia mengambi sepotong roti Bridie dan melahapnya.

"It's very delicius!"

"Thank you, Dad!"

Fahri ikut mencomot sepotong roti Bridie itu, diikuti Misbah. Fahri mengunyahnya dan mencoba merasakan apa kandungannya. Ia mengangguk-angguk.

"Ada daging sapi cincangnya, benar?" gumam Fahri.

"Yup."

"Ada bawangnya?"

"Yup."

"Ada beberapa bumbu, saya tak yakin itu apa, tapi yang membuat pie daging ini terasa renyah dan gurih, saya rasa karena ada semacam shortcrust kue-nya."

"Yup, tepat. Bagaimana Anda tahu? Anda pernah merasakan sebelumnya?"

"Ini kali pertama saya mencicipi roti ini. Rasanya gurih."

"Saya gunakan semua bahan yang halal. Ini disebut juga Forfar Bridie karena berasal dari Kota Forfar. Bridie buatan saya ini rasanya tidak berbeda dengan yang dibuat tukang roti forfar tradisional asli Skotlandia. Chef yang menjadi mentor saya yang mengatakan itu."

"Anda tampaknya sangat berbakat memasak."

"Hobinya sama dengan ibunya. Suka memasak," sahut Tuan Taher.

"Di mana ibunya?"

"Kebetulan sedang di Faris. Menjenguk sepupunya yang sakit."

"O, begitu."

"Brother Fahri, Anda tinggal di Stoneyhill bersama keluarga?"

"Hmm... ah susah menjawabnya."

"Kenapa susah? Anda sudah beristri?"

"Sudah."

"Jadi kenapa susah menjawabnya?"

"Ceritanya panjang."

"Jika ada waktu saya mau mendengarnya jika tidak keberatan."

"Ah, itu cerita yang saya rasa tidak perlu orang lain mendengarnya."

"Jadi, Aisha sekarang tidak tinggal di sini?" Misbah menyela.

"Aisha ya namanya?"


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 53

0 komentar:

Posting Komentar