Fahri memarkir mobilnya di jalan dekat gerbang Sinagog.
Ia dan Misbah lalu membantu Nenek Catarina keluar dari mobil, lalu menuntunnya
pelan-pelan menuju halaman Sinagog. Orang-orang memakai kippah1
berdatangan. Sebagian tampak keheranan melihat Nenek Catarina dipapah oleh
Fahri dan Misbah. Namun mereka diam saja. Seorang lelaki berjenggot panjang
memakai jubah hitam dan memakai kippah, memberi instruksi kepada beberapa anak
muda sambil menunjuk ke arah Nenek Catarina. Instruksi itu dalam bahasa Ibrani.
Fahri tidak begitu memahami instruksi itu, tapi ia mendengar satu kata yaitu
amalek.
Dua orang pemuda Yahudi langsung bergegas dan menghadang
Fahri dan Misbah. Mereka minta biar mereka yang menuntun nenek itu ke Sinagog.
Fahri menyerahkan Nenek Catarina kepada mereka. Nenek
Catarina mengucapkan terima kasih. Fahri dan Misbah balik kanan. Fahri
mendengar Nenek Catarina seperti berdebat dengan dua pemuda itu dengan bahasa
Ibrani. Tiba-tiba Fahri teringat sesuatu, ia langsung lari mendekati Nenek
Catarina.
"Maaf, nek, apakah nanti perlu saya jemput untuk
pulang?" tanya Fahri pada Nenek Catarina.
"Tidak perlu, kami nanti akan antar nenek ini ke
rumahnya!" kata pemuda Yahudi itu ketus.
Nenek Catarina diam, sepertinya agak bingung harus
bagaimana bersikap.
"Anda tidak perlu mengkhawatirkan nenek ini!
Selanjutnya nenek ini bukan urusan Anda!" kata pemuda Yahudi satunya.
Mendengar hal itu Fahri minta diri dan pergi.
8
Hilang tanpa Jejak
Dari sinagog, Fahri mampir Resto Agnina untuk mengambil
sarapan. Ia tidak makan di situ sebab teringat Paman Hulusi yang sendirian di
rumah. Misbah jadi tahu di Edinburgh, Fahri punya usaha minimarket dan resto
halal.
"Apakah kau dengar perkataan orang-orang Yahudi tadi
tentang kita?" tanya Fahri sambil mengemudikan mobil menuju arah selatan
Musselburgh.
"Ya, dengar. Tapi aku sama sekali tidak paham.
Tampaknya bukan bahasa Inggris. Bukan pula aksen Skotlandia."
"Yang mereka pakai tadi itu bahasa Ibrani. Aku juga
tidak paham. Tapi ada satu kosa kata yang aku dengar jelas dari mereka dan aku
mengerti artinya."
"Apa itu?"
"Ada kata amalek keluar dari mulut mereka."
"Apa itu artinya?"
"Itu sebutan dalam kitab suci mereka untuk sebuah
bangsa yang membenci dan ingin menghancurkan Bani Israel. Lalu sering oleh
sebagian mereka, terutama Yahudi yang ortodoks dan ekstrem untuk menyebut orang
selain Yahudi sebagai amalek, terutama Muslim."
"Penyebutan amalek itu berarti sangat negatif ya,
mas?"
(Bersambung)
__________________________________
1 Topi berbentung piring yang biasa dipakai
pria Yahudi untuk ibadah
0 komentar:
Posting Komentar