Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 61 | Hilang tanpa Jejak



Fahri memarkir mobilnya di jalan dekat gerbang Sinagog. Ia dan Misbah lalu membantu Nenek Catarina keluar dari mobil, lalu menuntunnya pelan-pelan menuju halaman Sinagog. Orang-orang memakai kippah1 berdatangan. Sebagian tampak keheranan melihat Nenek Catarina dipapah oleh Fahri dan Misbah. Namun mereka diam saja. Seorang lelaki berjenggot panjang memakai jubah hitam dan memakai kippah, memberi instruksi kepada beberapa anak muda sambil menunjuk ke arah Nenek Catarina. Instruksi itu dalam bahasa Ibrani. Fahri tidak begitu memahami instruksi itu, tapi ia mendengar satu kata yaitu amalek.

Dua orang pemuda Yahudi langsung bergegas dan menghadang Fahri dan Misbah. Mereka minta biar mereka yang menuntun nenek itu ke Sinagog.

Fahri menyerahkan Nenek Catarina kepada mereka. Nenek Catarina mengucapkan terima kasih. Fahri dan Misbah balik kanan. Fahri mendengar Nenek Catarina seperti berdebat dengan dua pemuda itu dengan bahasa Ibrani. Tiba-tiba Fahri teringat sesuatu, ia langsung lari mendekati Nenek Catarina.

"Maaf, nek, apakah nanti perlu saya jemput untuk pulang?" tanya Fahri pada Nenek Catarina.

"Tidak perlu, kami nanti akan antar nenek ini ke rumahnya!" kata pemuda Yahudi itu ketus.

Nenek Catarina diam, sepertinya agak bingung harus bagaimana bersikap.

"Anda tidak perlu mengkhawatirkan nenek ini! Selanjutnya nenek ini bukan urusan Anda!" kata pemuda Yahudi satunya.

Mendengar hal itu Fahri minta diri dan pergi.

8
Hilang tanpa Jejak

Dari sinagog, Fahri mampir Resto Agnina untuk mengambil sarapan. Ia tidak makan di situ sebab teringat Paman Hulusi yang sendirian di rumah. Misbah jadi tahu di Edinburgh, Fahri punya usaha minimarket dan resto halal.

"Apakah kau dengar perkataan orang-orang Yahudi tadi tentang kita?" tanya Fahri sambil mengemudikan mobil menuju arah selatan Musselburgh.

"Ya, dengar. Tapi aku sama sekali tidak paham. Tampaknya bukan bahasa Inggris. Bukan pula aksen Skotlandia."

"Yang mereka pakai tadi itu bahasa Ibrani. Aku juga tidak paham. Tapi ada satu kosa kata yang aku dengar jelas dari mereka dan aku mengerti artinya."

"Apa itu?"

"Ada kata amalek keluar dari mulut mereka."

"Apa itu artinya?"

"Itu sebutan dalam kitab suci mereka untuk sebuah bangsa yang membenci dan ingin menghancurkan Bani Israel. Lalu sering oleh sebagian mereka, terutama Yahudi yang ortodoks dan ekstrem untuk menyebut orang selain Yahudi sebagai amalek, terutama Muslim."

"Penyebutan amalek itu berarti sangat negatif ya, mas?"


(Bersambung)


__________________________________
1 Topi berbentung piring yang biasa dipakai pria Yahudi untuk ibadah

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 61 | Hilang tanpa Jejak

0 komentar:

Posting Komentar