"Ketika ada sekelompok anak muda membuat gerakan
anti minuman keras, aneh sekali ada suara sinis justru datang dari kalangan
tokoh Islam. Ini kan sudah diluar
kewajaran, Bah. Di negara-negara maju saja, namanya minuman keras itu dibatasi.
Tidak dijual di minimarket-minimarket umum. Yang mau beli, dilihat lD card-nya,
sudah berumur apa belum? Di negara mayoritas penduduknya Muslim, yang kitab
sucinya mengharamkan minuman keras, malah dijual di mana-mana."
"Tapi ada juga sisi busyra-nya, mas. Sisi kabar yang
menggembirakan."
"Apa itu?"
"Sekarang banyak ma'had tahfizh di mana-mana.
Anak-anak SD sudah banyak yang mulai hafal satu juz, dua juz."
"Alhamdulillah. Itu tentu fenomena yang patut kita
syukuri. Namun tidak boleh berhenti di situ. Al-Qur'an harus dikembalikan lagi
ke dada umat. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Sebagai petunjuk. Sebagai
nasihat dari Allah SWT. Harus dikembalikan lagi seperti ketika Al-Qur'an
bersarang di dada rakyat Aceh tatkala menghadapi Belanda. Ketika ayat-ayat
jihad dibaca, itu menggerakkan syaraf-syaraf mereka untuk membela agama Allah,
membela nusa dan bangsa. Al-Qur'an dikembalikan lagi seperti tatkala Al-Qur'an
bersemayam dalam jiwa Kyai Hasyim Asy'ari, yang sedikit pun tak mau berdiri dan
rukuk menghadap matahari dengan alasan apa pun. Sebab Al-Qur'an melarang
menyembah apa pun selain Allah."
"Al-Qur'an dikembalikan lagi ke akal pikiran umat
ini, seperti Al-Qur'an menyinari akal dan pikiran Kyai Ahmad Dahlan yang tidak
rela melihat ketimpangan sosial di tengah-tengah umat. Karena Al-Qur'an
mengajarkan keadilan sosial."
Misbah mengangguk-angguk.
"Kemukjizatan Al-Qur'an akan dirasakan oleh umat dan
akan membuat umat ini terangkat derajatnya di atas umat-umat lain, jika Al-Qur'an
diimani seluruhnya, tidak pilih-pilih. Lalu dipahami, dihayati, dan diamalkan,
dengan konsekuen dan istiqamah."
"Benar, mas. Seperti para sahabat itu ya, yang
mengatakan 'kami tidak akan berpindah pada ayat berikutnya, sebelum kami
memahami dan mengamalkan ayat yang kami baca'."
"Fatahallahu 'alaik1, Bah."
Mobil itu berjalan pelan. Dua puluh kilometer perjam.
Menyusuri kawasan Stoneyhill yang asri dan rapi. Sepasang suami istri tampak
asyik jogging di trotoar. Dua orang remaja putri berkejaran dengan sepeda.
Seorang kakek-kakek berjalan menuntun anjing mungilnya. Matahari bersinar di
ufuk timur namun hanya temaram ditutup kabut.
Dua menit kemudian, Fahri sudah memarkir mobilnya di
garasi rumahnya. Ketika keluar dari mobilnya, Fahri melihat Brenda keluar dari
rumahnya dengan pakaian rapi.
"Hai, Brenda!"
"Hai!"
"Kerja? Tidak libur?"
(Bersambung)
___________________________________
1 Semoga Allah selalu membuka pikiranmu untuk
hidayah dan ilmu. (Doa untuk orang yang mengucapkan sesuatu yang benar).
0 komentar:
Posting Komentar