"Saya tidak muluk-muluk, saya mulai dari yang kecil
saja. Saya ingin menyampaikan satu ayat kepada dua teman saya. Namun pemahaman
saya akan Islam masih dangkal. Saya benar-benar akan banyak minta bantuan dalam
rangka menjelaskan Islam kepada dua teman saya itu. Juu Suh dari Cina dan
Ashley dari Wales. Saya hanya berikhtiar agar mereka melihat sudut yang benar
tentang agama penuh cinta dan rahmat ini. Juu Suh saya lihat punya potensi
besar akan menjadi seorang pengajar di universitas jika dia kembali ke Beijing.
Sementara Ashley sudah dua bulan ini kerja part time sebagai penyiar radio.
Saya melihat dari wajah dan timbre suaranya, dia bisa jadi presenter terkenal
suatu saat nanti. Saya bukan peramal, banya melihat potensi mereka."
"Dengan senang hati saya akan membantu semampu
saya."
"Terima kasih. Cukup lama saya di sini. Sudah
saatnya saya pulang."
"Silakan tehnya dihabiskan dulu."
Heba menyeruput tehnya hingga habis, lalu meninggalkan
rumah itu.
9
Hujan dan Roti Bagel
Hujan mengguyur Stoneyhill Grove. Hujan itu tipis, namun
lebih tebal dari gerimis. Tidak seperti hujan yang mengguyur Indonesia yang
sangat deras dengan kilat dan halilintar yang menyambar-nyambar. Namun hujan
itu cukup membuat seseorang basah kuyup dan kedinginan jika tidak membawa
payung. Jika itu terjadi di puncak musim dingin, hujan itu menjadi salju yang
turun bagai kapas beterbangan dan memutihkan alam.
Setelah Heba, pulang Fahri menuntaskan satu pekerjaannya
di kamar kerja. Yaitu membaca proposal tesis mahasiswa tingkat master dari
Cina. Ia merasa sangat mampu untuk menjadi pembimbing mabasiswa itu. Setelah
itu, ia membuka inbox emailnya.
Hampir setiap hari ia mengirim email ke alamat email Aisha. Meskipun satu baris
atau dua baris ia kirim kabar kepada Aisha. Ia tetap menyimpan harapan Aisha
masih hidup. Dan ia berharap jika Aisha bisa membuka emailnya. Ia akan tahu
bahwa ia sangat mencintai dan merindukannya.
"Aisha
bidadariku
di mana pun kau
berada,
semoga Allah
melindungimu. Amin.
Assalamu'alaikum,
Aishaku, ini
kukirim dari rumah kita di Stoneyhill Grove, Musselburgh. Aku baru saja membaca
proposal tesis mahasiswa dari Cina. Ia hendak mengkaji gaya bahasa Arab yang
ditulis Syaikh Ihsan Jampes. Seoranq ulama dari Indonesia. Aku telah membacanya
dengan teliti, dan kurasa aku akan mampu membimbingnya. Baqaimana menurutmu,
sayang? Apakah aku terima saja permintaan Prof Stevens agar aku jadi supervisor
mahasiswa itu, atau bagaimana? Tampaknya aku akan menerima permintaan itu.
Segeralah pulang. Aku
khawatir, aku keburu mati dalam cekaman kerinduan kepadamu.
Wassalam,
Suamimu yang belum baik,
Fahri Abdullah
Ketika hujan mengguyur Stoneyhill Grove.
(Bersambung)
garena
BalasHapus