Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 101

Jason duduk sambil kedua matanya melototi Fahri dengan penuh ketidaksukaan. Fahri sudah berlatih sabar menghadapai pandangan permusuhan Jason.

"Mau minum apa Jason? Tea? Coffe? Orange juice?"

"Orange juice!"

Fahri meraih telpon di dekat ia duduk dan meminta kepada Madam Barbara membawakan orange juice.

"Sama, selera kita sama. Saya juga ingin orange juice."

Jason diam.

Sejurus kemudian Madam Barbara datang membawa tiga gelas orange juice. Untuk Fahri, Misbah dan Jason.

"Silakan diminum Jason." Jason meneguk orange juice itu sampai setengah gelas.

"Sudah. Sekarang katakan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa saya dibawa kemari? Apa salah saya?"

"Bagiku, sebagai tetangga, kamu tidak salah Jason. Seperti aku katakan tadi. Aku meminta sekuriti membawa kemari karena aku ingin memberimu hadiah."

"Hadiah apa itu?"

"Sesuatu yang kelihatannya sangat kamu sukai. Tapi kali ini kamu mungkin lupa tidak mengambilnya. "

Fahri mengambil tas plastik yang ia taruh di lantai dekat kakinya, lalu mengeluarkan isinya.

"Ini Jason. Kamu mungkin lupa tidak mengambilnya hari ini. Biasanya kamu selalu mengambilnya."

Tangan Fahri mengeluarkan lima cokelat batangan dari tas plastik putih itu. Begitu melihat cokelat itu, muka Jason langsung pucat.

"Silakan diambil Jason. Ini hadiah dari saya untukmu. Silakan diambil dan kau boleh pulang. Saya minta maaf kalau ada kesalahfahaman. Saya tidak bermaksud menganggumu apalagi menyakitimu."

"Ja ... ja .. jadi kamu tahu selama ini, apa yang aku lakukan?" Ujar Jason dengan gemetar. Kali ini nadanya ada rasa takut. Jason tidak segarang ketika dia tadi masuk ke ruangan itu.

"Saya tidak tahu Jason. Teknologi yang membantu saya. Tapi kamu tidak usah khawatir, itu sudah aku maafkan."

Fahri mengambil remote control. Ia menyalakan televisi yang ada di situ. Lalu ia menyalakan video. Sejurus kemudian tampaklah hasil rekaman CCTV. Madam Barbara sudah menyiapkannya dengan baik. Beberapa kali Jason mencuri cokelat kini dilihat sendiri oleh Jason.

"Saya tidak menghitung sudah berapa kali. Itu tidak penting sebab sudah saya maafkan. Sekarang pulanglah!"

"Apakah Anda akan melaporkan saya kepada mama saya, atau kepala sekolah saya?"

"Apakah kau menginginkan saya melaporkannya?"

"Tidak, jangan! Tolong jangan laporkan ini pada mama saya. Jangan laporkan kepada kepala sekolah saya. Saya bisa dikeluarkan dari sekolah. Tolonglah! "

Fahri tersenyum.

"Saya tidak akan memberitahu mereka dengan dua syarat."

"Apa itu?"


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 101

0 komentar:

Posting Komentar