Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 98

Tiba-tiba Fahri menyimpangi anak remaja yang berjalan sendirian. Fahri seperti kenal. Fahri menepi dan menghentikan mobilnya dan menunggu anak remaja itu berjalan ke arah mobilnya. Dari spion ia bisa melihat anak remaja yang semakin mendekat. Wajahnya tampak cuek. Itu adalah Jason.

"Hei Jason!" Sapa Fahri ketika anak itu berada tepat di samping mobilnya. Jason menghentikan langkahnya dan melihat ke arah orang yang menyapa.

"Hai!' Jawab Jason dengan muka cuek.

"Mau ke mana?"

"Pulang."

"Bukannya biasanya kamu pulang sore?"

"Ini bukan urusanmu!"

"Mau aku traktir makan siang lalu aku antar pulang?"

"Jangan ganggu aku!"

"Ok. Maaf kalau ini mengganggumu. Bye!"

Fahri menjalankan kembali mobilnya dan kali ini ia langsung fokus menuju gedung bercat cokelat di pojok Newhailes Road. Seperti biasa, Fahri langsung ke ruang rapat. Mose Abdelkerim langsung menemui Fahri dan menanyakan apa yang bisa dia bantu. Fahri minta disiapkan makan dua porsi. Mose Abdul kerim mengangguk dan pergi. Misbab melihat bagaimana anak buah Fahri begitu takzim sama Fahri.

Fahri langsung membuka smartphone-nya dan membuka The Edinburgh Morning. Fahri langsung menemukan berita yang dimaksud Tuan Taher. Fahri mengerutkan kening membaca berita itu. Foto dibawah judul besar yang memojokkan komunitas muslim itu adalah seorang perempuan berjilbab bermuka buruk berdiri di pinggir jalan dengan selembar tulisan di dada: I'm homeless! Help me! Itu adalah foto perempuan yang sering meminta-minta di depan Edinburgh Central Mosque.

"Bah baca ini! Ada panggilan dakwah untuk kita!" Fahri mengulurkan smartphone pada Misbah yang duduk di depannya. Misbab menerima smartphone itu dan membacanya.

"Ajaran Nabi kan jelas, yaitu melarang umatnya mengemis. Ini yang sebagian umat kita belum faham" Kata Fahri.

"Memahamkan mereka tidak cukup hanya dengan ceramah di masjid Bah. Mereka mungkin sudah berkali-kali dengar. Yang paling penting adalah menunjukkan jalan kepada mereka bagaimana caranya mendapatkan rizki melimpah dan barokah sehingga tidak jadi peminta-minta. Jiwa seperti Abdurrahman bin Auf harus dihidupkan dalam diri umat Bah."

"Tahun lalu saya keliling Eropa. Dari Perancis, Belgia, Belanda, dan Jerman. Saya miris mas. Di kota-kota besar seperti Paris, Brussel, Amsterdam, Cologne, Muenchen. Itu saya menemui banyak pengemis yang boleh saya katakan sepanjang yang sama temui kok hampir semuanya muslim. Mereka pakai jilbab tapi minta-minta di Paris. Katanya mereka banyak dari Eropa Timur dan Balkan. Ada juga imigran dari Maroko dan Tunisia. Malah banyak diantara mereka adalah imigran gelap."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 98

0 komentar:

Posting Komentar