"Wah, terima kasih diskusinya Bah. Senang sekali
pagi ini kita berdiskusi sangat hangat. Aku berpikir suatu kali kau akan aku
undang berbicara di kampus membedah masalah fiqh transaksi seorang muslim di
negara non-muslim."
"Dengan senang hati Mas."
"Allahumma
alhimna rusydana wa a'idna bi syarri nufusina."1
"Amin."
"Sudah saatnya mandi dan bersiap-srap ke tempat
kerja. Kita tutup majlis sarapan dan diskusi kita dengan doa kafaratul
majlis."
Fahri lalu lirih membaca doa kafaratul majlis diikuti Misbah
dan Paman Hulusi.
Pagi itu, sinar matahari seolah mengusir kabut dari
kawasan Stoneyhill, dan menyepuh kawasan itu dengan sedikit kehangatan.
Ketika Fahri menaiki tangga hendak ke lantai dua, ia
mendengar suara Keira menjerit-jerit dengan suara tidak jelas. Ia Ialu
mendengar suara kaca pecah!
"Paman tolong dilihat, semoga yang pecah bukan kaca
mobil kita! Saya harus ke kamar kecil." Seru Fahri.
Paman Hulusi keluar rumah menuju garasi di samping rumah.
Misbah mengikuti dari belakang. Tampak Keira mengamuk dan memecahi kaca jendela
rumahnya sendiri. Paman Hulusi hanya diam di tempat. Ia hanya berdiri berjaga,
jika sampai gadis itu hendak merusak mobil tuannya maka ia tidak akan
membiarkannya.
Beberapa tetangga yang belum berangkat kerja ikut melihat
kejadian itu. Mereka keluar rumah melihat ke arah suara Keira yang mengamuk.
Madam Tilda yang rumahnya berada satu deret dengan rumah Brenda namun berada
paling pojok meminta Keira menghentikan aksinya atau ia akan telpon polisi jika
tidak mendengarkan kata-katanya. Keira ciut nyalinya ketika diancam akan
dipanggilkan polisi. Gadis itu lalu duduk dan menangis tersedu-sedu di beranda
rumahnya.
"Mama jahat! Aku benci mama!" Katanya sambil
terisak-isak.
12
PERSAHABATAN
"Anda baca berita di The Edinburgh Morning hari
ini?"
"Belum. Saya baca The Guardian." Fahri menjawab
panggilan telpon Tuan Taher dengan memakai earphone. Kedua tangannya dengan
tenang memegang kemudi. Hari itu Paman Hulusi ia minta berjaga di rumah. Ia
khawatir Keira tidak hanya memecahkan kaca rumahnya tapi juga kaca rumah
tetangganya. Ia tidak tahu persis apa yang sesungguhnya terjadi pada Keira.
Apakah Keira gadis remaja yang normal atau ada sesuatu yang mengganggu
pikirannya?
Misbah duduk di sampingnya. Mereka meninggalkan
Stoneyhill dan terus ke utara menuju pusat Musselburgh.
"Mohon sempatkan membaca The Edinburgh Morning.
Lihat websitenya. Ada berita yang pernah Anda khawatirkan? Saya ingin bicara
dengan Anda, jika berkenan saya traktir makan siang."
1 Ya Allah ilhamkan kepada kami kebenaran bagi
kami dan jauhkan dari kami keburukan nafsu-nafsu kami.
(Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar