Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 114

"Sister, kalau boleh tahu, siapa nama Anda, dan Anda berasal dari mana sebenarnya?" Tanya Fahri pelan.

Perempuan berjilbab hitam itu diam tidak menjawab.

"Saya tidak bermaksud jahat atau tidak baik kepada Anda. Kalau Anda keberatan menyebut nama Anda tidak apa-apa. Saya berniat membantu Anda, Sister."

"Hoca, saya sudah menanyakan. Dia bilang namanya Sabina. Dia mengaku berasal dari Bulgaria. "

Fahri mengangguk mendengar penjelasan Paman Hulusi.

"Sister, saya dengar Anda tidak mau dirawat di sini, Anda ingin pergi dari sini."

"Biayanya pasti mahal. Saya tidak punya apa-apa." Jawab perempuan berjilbab hitam bernama Sabina dengan suara serak.

"Sudah berulang kali saya katakan, Hoca Fahri akan bayar semuanya. Sabina tidak usah khawatir;"

"Ya saya akan bayar semuanya."

"Saya jadi merepotkan dan menjadi beban Anda."

"Sama sekali tidak. Itu adalah kewajibanku sebagai sesama saudara seakidah." Jawab Fahri.

"Saya takut polisi akan datang menangkapku. Saya ilegal di sini."

"Tenang saja, Sister. Klinik di sini bertugas menyembuhkan sakit Anda, bukan menyerahkan Anda ke polisi atau petugas imigrasi. Anda tidak usah khawatir. Setelah sembuh, saya ingin Anda tinggal bersama kami, kami akan urus semua masalah Anda sehingga keberadaan Anda di sini legal."

Perempuan berjilbab itu menggelengkan kepala, mengisyaratkan tidak mau.

"Kenapa?"

"Aku tidak pantas menerima kebaikan itu, itu terlalu baik untuk manusia jalanan seperti aku."

"Jangan berkata begitu. Sister. Perkenankan saya melakukan itu demi ibadah kepada Allah. Jangan kau tolak orang yang ingin beribadah kepada Allah."

Kedua mata Sabina berkaca-kaca. Air matanya meleleh di pipinya. Ia terdiam sesaat, namun ia kembali menggeleng, "Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

"Jangan tanya kenapa? Aku tidak bisa."

"Sister Sabrina kasihanilah kami dan kasihanilah seluruh komunitas muslim di Edinburgh ini. Sebentar, Anda harus melihat ini."

Fahri mengeluarkan smartphone-nya dari saku jasnya. Ia lalu membuka koraan yang pernah diberitahukan oleh Tuan Taher. Setelah halaman koran yang memuat foto perempuan berjilbab hitam yang tak lain adalah Sabina tampak di layar, Fahri menyodorkan pada Sabina.

"Sister, ini gambar Anda ada di koran beberapa hari yang lalu. Beritanya membuat buruk citra umat Islam di sini. Saya sama sekali tidak menyalahkan Anda. Saya dan orang-orang muslim yang mampu di kota inilah yang salah karena tidak memperhatikan Anda dengan baik. Kasihanilah kami. Biarkan kami beribadah. Biarkan kami terlepas dari pertanyaan Allah di akhirat kelak. Bantu kami herdakwah dengan membuat citra positif umat Islam di sini."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 114

0 komentar:

Posting Komentar