Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 134 | MALAIKAT YANG TURUN DI STONEY HILL GROVE

16
MALAIKAT YANG TURUN DI STONEY HILL GROVE

Ini adalah malam kedua ia mendengar suara itu. Suara Al Qur'an dilantunkan di keheningan malam dengan suara serak. Seandainya tidak serak, ia sepertinya mengenal langgam khas cara Al Qur'an itu dibaca. Seperti langgam Turki.Ia langsung berpikir, mungkin tidak hanya Turki tapi daratan Eropa Timur termasuk Bulgaria. Bukankah Bulgaria dulu masuk dalam wilayah Turki Ustmani. Wajar jika perempuan berwajah buruk bernama Sabina itu melantunkan dengan langgam itu. Khas perempuan Turki, hanya saja dengan suara serak.

Entah kenapa ia jadi penasaran. Apakah Sabina membacanya dengan hafalan ataukah dengan membaca. Tetapi ia belum pernah melihat Sabina membawa mushaf. Ataukah perempuan itu menyembunyikan mushaf dalam tasnya.

Suara itu masih menggema dari basement.

Fahri keluar dari kamarnya.

Pelan-pelan ia turun ke lantai satu. Lalu ia menuruni tangga ke bawah dekat dapur dan ruang tamu. Basement itu gelap. Namun kamar Sabina tampak terang. Pintunya sedikit terbuka. Cahaya memancar sedikit dari dalam kamar. Fahri tidak memiliki keberanian untuk melihat ke arah celah pintu. Ia duduk di tangga dan mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur'an itu. Sudah lama sekali, ia tidak mendengarkan Al Qur'an dilantunkan di keheningan malam seperti dua malam itu. Paman Hulusi kalau pun bangun dan shalat malam ia membaca surat pendek dan tidak bersuara.

Fahri jadi teringat Aisha. Dulu, saat di Freiburgh. Masa-masa itu begitu indah. Dalam musim dingin yang menggigil, terkadang ia bangun duluan. Ia shalat di samping ranjang, melantunkan ayat-ayat suci Al Qur'an,lalu tak lama Aisha akan bangun dan menyusulnya shalat menjadi makmurnnya setelah wudhu. Terkadang, Aisha duluan yang bangun. Aisha akan shalat malam dengan melantunkan surat-surat yang dihafalnya. Surat paling disukainya adalah surat Al Anfal. "Itu surat yang penuh semangat, surat yang berisi rahasia penting kemenangan umat ini," kata Aisha memberi alasan. Ia akan menikmati bacaan istrinya itu. Ia seringkali melihat jam. Jika shubuh masih panjang, ia akan memilih tetap bermanja-manja di atas kasur sambil mendengar Aisha menghabiskan surat Al Anfalnya. Jika sudah selesai barulah ia berwudhu lalu shalat dan Aisha menjadi makmumnya.

Yang dibaca Sabina adalah surat Al Maidah. Bukan surat Al Anfal. Tiba-tiba Fahri merasa bahagia bahwa ia telah menolong orang yang tepat. Perempuan yang di keheningan malam mau bangun dan berasyik masyuk merayu Tuhannya dengan bacaan Al Qur'an yang serak namun tartil itu tidak layak jadi gelandangan di jalan. Tidak layak jadi pengemis yang menghiba kemurahan hati orang.


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 134 | MALAIKAT YANG TURUN DI STONEY HILL GROVE

0 komentar:

Posting Komentar