Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 122

"Dan dunia mengumumkan pelaku pengeboman itu adalah orang Muslim. Sejak itu Keira bersumpah tidak akan memaafkan seluruh orang Muslim. Meskipun didera kesedihan dan kepedihan ditinggal ayahnya, Keira tetap bisa menyelesaikan sekolahnya di St. Mary's Music School. Bahkan ia lulus dengan membawa predikat sebagai lulusan terbaik. Keira minta kepada mama agar bisa kuliah di London's Royal College of Music atau The Yehudi Menuhin School. Mama mempersilakan Keira kuliah di sana jika bisa membayar biayanya. Mama sendiri tidak mampu membayar biayanya yang tinggi. Sejak itu Keira lebih sering murung, ia seperti memandang dunia ini dengan kebencian. Foto yang diiklan itu sebenarnya sangat mengejutkan. Bagaimana ia bisa tersenyum semanis itu? Kapan Keira megambil foto itu? Siapa yang mengarahkan atau membuatnya bisa tersenyum semanis itu? Sebenarnya aku sangat suka melihat foto Keira yang tersenyum manis itu, tetapi aku tidak suka ia menjual dirinya."

"Kelihatannya antara Keira dan ibumu ada masalah. Apa yang terjadi diantara mereka?"

"Ya ada sedikit masalah diantara mereka. Keira kecewa karena tidak bisa kuliah di London's Royal College of Music atau di The Yehudi Menuhin School. Keira sempat memaksa mama untuk bisa membiayainya kuliah di sekolah musik yang prestisius itu. Mama menolak sebab ia tidak mampu. Mama hanya lulusan sekolah menengah yang bekerja sebagai pelayan salah satu supermarket di kota ini. Mama menemui kepala sekolah St. Mary's Music School meminta tolong agar Keira sebagai lulusan paling berprestasi bisa dibantu untuk bisa kuliah di tempat yang diimpikan Keira. Kepala sekolah menginformasikan ada beasiswa high diploma satu tahun di The Institute of Contemporary Music Performance di London. Sama-sama di London, tapi bukan Royal College. Keira terpaksa kuliah di sana. Karena terpaksa ia lulus diploma dengan prestasi yang pas-pasan dan tidak cemerlang. Padahal sesungguhnya ia sangat berbakat. Ia lalu pulang lalu ke rumah dan hidup sebagai pengangguran.

Mama menginginkan agar Keira bisa membantunya mencari pemasukan. Sebab gajinya sangat mepet, termasuk juga untuk bayar cicilan angsuran rumah. Berkali-kali mama meminta Keira agar mencari uang dengan bekal kemampuannya bermain biola. Bisa bergabung dengan sebuah kelompok pemusik, bisa tampil di hotel, atau bermain biola mengamen di jalur The Royal Mile, Edinburgh. Jalur yang ramai dilalui turis. Tetapi Keira tidak mau. Berkali-kali ia mengatakan ia tidak mau jadi pemain biola kacangan seperti itu. Ia ingin seperti Julia Fischer atau Olga Kivaeva yang bermain biola di konser-konser bermartabat. Keira menyalahkan mamanya yang tidak berusaha keras memasukkan ke Royal College. Keira juga sering mengingat bom London itu yang ia anggap penyebab musnahnya impian paling berharganya. Kalau ayahnya masih hidup mungkin ia sudah menjadi lulusan terbaik London's Royal College of Music dan menjuarai salah satu kompetisi memainkan biola paling bergengsi di dunia.


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 122

0 komentar:

Posting Komentar