Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 117 | BIOLA UNTUK KEIRA

14
BIOLA UNTUK KEIRA

Ia mencoba menyelami cara berpikir calon lawan debatnya. Ia baca tulisan-tulisannya. Ia lihat ceramah-ceramah ilmiahnya, juga wawancara-wawancaranya dengan banyak media. Ia membayangkan lima puluh soal yang biasa maupun yang tidak biasa, yang kira-kira akan diajukan kepadanya. Setiap soal ia mencoba membayangkan jawaban paling rasional, paling tepat dan telak. Ia membayangkan gempuran tanggapan calon lawan debatnya. Komentar yang telak menyudutkannya. Ia berpikir bagaimana lolos dari sergapan opini yang dilempar lawan debatnya untuk melumpuhkan segala argumentasinya.

Perdebatan di panggung Oxford Debating Union ia bayangkan akan sangat seru. Seumpama arena perang tanding para pendekar kungfu dengan kemampuan bela diri paling tinggi. Hanya saja di Oxford Debating Union bukan tangan, kaki dan tubuh yang bertanding mempertahankan harga diri, namun jiwa, otak dan lisan yang berperan. Mental, ilmu, wawasan, kesabaran, kecerdasan dan kepiawian bersilat argumentasi diadu kehebatannya.

Meskipun itu adalah kali pertama ia akan bertanding di panggung Oxford Debating Union, namun ia tidak mau datang sebagai pecundang. Ia harus jadi pemenang.

Sepuluh video yang menayangkan secara lengkap jalannya debat yang diadakan Oxford telah ia tonton dengan seksama. Oxford Debating Union itu bukan forum perdebatan biasa.

Dari yang ia amati, kecerdasan saja tidak bisa menjamin seseorang akan Survive dipanggung angker itu. Selain kecerdasan, maka kekuatan mental dan kemampuan mengelola emosi mutlak diperlukan untuk menjadi pemenang dalam sebuah perdebatan ilmiah tingkat tinggi. Ia berharap mental berdebatnya yang telah ia dapat sejak masih remaja saat masih menjadi santri di Jawa Timur dan sering mewakili pesantrennya dalam bahtsul masail antar pesantren, bisa menjadi dasar untuk tidak gentar menghadapi lawan debat siapapun. Kebiasaannya berdebat ketika di Mesir dengan orang-orang Mesir, semoga juga ikut memperkokoh mentalnya. Debat-debat sengit yang sering ia lakukan dalam skala kecil saat mengambil doktor di Jerman semoga bisa jadi bekal yang mencukupi untuk menguasai panggung Oxford Debating Union nanti.

Sudah tiga hari ini, setiap kali ada waktu luang, ia gunakan untuk mempersiapkan diri menghadapi laga debat itu. Demikian juga sore itu, usai mengajar satu mata kuliah dan usai menerima Ju Se untuk memberikan bimbingan yang diperlukan, ia rehat di ruang kerjanya menyimak bagaimana Tarek Ramadan berlaga di forum itu.


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 117 | BIOLA UNTUK KEIRA

0 komentar:

Posting Komentar