Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 224

"Kami berharap mendapatkan contoh Islam yang hidup di Mesir ini, Syaikh. Tapi sungguh jauh dari yang kami harapkan. Kami hampir-hampir tidak menemukan Islam dipraktikkan di sini? Mana Islam yang indah, Islam yang luhur seperti yang Syaikh ajarkan kepada kami saat di Paris dulu? Kenapa hanya dalam sepelemparan baru dari masjid Al Azhar ada lelaki berjubah kencing sambil berdiri mengencingi tembok? Kenapa Paris yang tidak mengenal ajaran Islam lebih bersih dan lebih teratur dari pada Cairo? Sesunggubnya apa yang terjadi, Syaikh?"

Bibir Syaikh Muhammad Abduh kelu. Ulama besar itu tidak bisa menjawab pertanyaan bernada protes dari murid-murid terkasihnya itu. Kedua mata Syaikh Muhammad Abduh basah. Ada kesedihan luar biasa menyusup ke dalam hatinya. Dengan menahan isak, Syaikh Muhammad Abduh mengucapkan kalimat yang kemudian sangat terkenal di seantero dunia Islam, "Al Islamu mahjuubun bil muslimin". Islam tertutup oleh umat Islam. Cahaya keindahan Islam tertutupi oleh perilaku buruk ummat Islam. Dan perilaku-perilaku itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Tidak juga bagian dari ajaran Islam. Akan tetapi karena dari mulut mereka setiap saat mengaku bahwa mereka adalah umat Islam, maka wajar jika banyak orang menganggap seperti itulah ajaran Islam. Padahal itu bukan ajaran Islam.

Akibatnya, jika yang dilihat adalah perilaku sebagian umat Islam yang tidak terpuji itu, dan itu yang dijadikan timbangan, maka orang bisa antipati kepada Islam. Tak ayal, cahaya keindahan Islam tertutupi. Tragisnya yang menutupi cahaya itu justru perilaku pemeluknya yang tidak Islami.

Fahri sekuat tenaga menahan agar air matanya tidak merembes keluar. Kisah Syaikh Muhammad Abduh dan murid-muridnya itu sesungguhnya masih terus terjadi hingga sekarang. Dan kalimat Syaikh Muhammad Abduh masih sangat relevan sampai sekarang. Pertanyaan dan penyataan Prof Charlotte tak lain dan tak bukan adalah penegasan atas kata-kata Syaikh Muhammad Abduh itu, "Al Islamu mahjuubun bil muslimin". Islam tertutup oleh umat Is1am.

Dan selama ini ia berjuang semampu yang bisa, agar minimal dirinya sendiri tidak termasuk dalam jenis umat Islam yang menjadi penghalang terpancarnya cahaya Islam. Kalau ia tidak bisa menjadi orang yang memancarkan keindahan cahaya Islam, ia berharap tidak menjadi orang yang menghalangi cahaya Islam.

Betapa banyak manusia masuk Islam karena menemukan keindahan cahaya Islam itu langsung lewat Al Qur'an, lewat hadits, atau apa yang ditulis para ulama yang ikhlas. Dan mereka lalu bersyukur bahwa mereka telah lebih dahulu mengetahui Islam, mengenal Islam dan mengimani Islam sebelum berjumpa dengan umat Islam di dunia Islam. Sebab terkadang, ada umat Islam yang perilakunya jauh dari Islam dan bisa menjadi penghalang orang bersimpati kepada Islam. Semoga ia dijauhkan dari perilaku yang seperti itu. Doanya dalam hati.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 224

1 komentar: