Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 244

Sementara di sebelah kiri duduk seorang Rabi Yahudi bernama Benyamin Bokser. Fahri sedikit terkejut Rabi ini adalah orang yang bersama Baruch menyindirnya dengan ejekan yang melecehkan di Royal Pup & Cafe beberapa waktu yang lalu. Dan lebih membuat Fahri terkejut adalah kedatangan Baruch yang ikut sebagai pembicara. Baruch diduduk diujung paling kiri.

Prof. Charlotte mulai berbicara. Guru besar yang mempromosikan Fahri agar jadi dosen di IMES, The University of Edinburgh itu menjadi moderator pada diskusi tentang salah satu pandangan orang-orang Yahudi tentang Amalek. Dua pembicara dari kalangan Yahudi akan berdiskusi dengan Fahri dan Prof. Thomas.

Fahri masih melihat ke arah hadirin, ia mencari-cari nenek Catarina. Dokter mengizinkan nenek Catarina ikut diskusi siang itu, karena nenek Catarina terus memaksa dokter. Paman Hulusi dan Misbah bertugas membawa nenek Catarina sampai ke ruang diskusi dengan kursi roda.

Prof. Charlotte menyampaikan arti penting diskusi siang hari itu. Menurutnya adalah agar bertemu titik temu antar para pemeluk agama yang berbeda. Jika belum bisa bertemu di titik temu paling tidak bertemu titik-titik yang mendekatkan. Prof. Charlotte lalu memperkenalkan para pembicara satu persatu. Dari paling dekat dengannya, Prof Charlotte memperkenalkan Prof. Tbomas dan kepakarannya. Lalu Fahri yang dipuji sebagai pakar filologi Arab, pakar sejarah Islam Asia Tenggara dan pakar Islamic Studies khususnya tafsir Al Qur'an. Lalu Rabi Benyamin Bokser diperkenalkan sebagai seorang rabi yang baru beberapa bulan ini bertugas di Edinburgh, sebelumnya ia bertugas di Tel Aviv. Dan Baruch diperkenalkan sebagai perwira aktif tentara Israel yang taat beragama, yang juga berkewarganegaraan Inggris.

Pada saat itu nenek Catarina menyeruak dengan kursi roda, di dorong oleh Misbah. Paman Hulusi mengiring dibelakang. Mereka menyeruak kerumunan orang yang berdiri nyaris menutupi pintu. Nenek Catarina dengan lantang mernprotes apa yang disampaikan Prof. Charlotte.

"Dia tidak layak disebut Yahudi yang taat! Dia anak durhaka yang tidak layak berbicara di tempat terhormat seperti ini! Dia tentara Israel yang layak disebut kriminal! Saya tahu persis siapa dia!" Teriak nenek Catarina sambil menunjuk ke arah Baruch.

Terang saja muka Baruch merah padam menahan malu dan amarah yang meluap. Prof. Charlotte dan semua yang ada di ruangan itu terkesima dan kaget. Mereka sama sekali tidak menduga akan ada insiden seperti itu.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 244

0 komentar:

Posting Komentar