Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 225

"Ada apa Fahri? Kau merenung agak lama?"

Suara Prof Charlotte menyadarkan Fahri dari perenungannya.

"Rasanya saya harus minta maaf kepada Anda Prof,"

"Kenapa harus minta maaf? Saya melihat tidak ada yang salah darimu? Kau boleh menanyakan hal yang tadi kau tanyakan kepadaku. Aku tidak merasa itu sebagai masalah sama sekali."

"Saya minta maaf bukan karena hal itu Prof. Saya minta maaf karena kesalahan saya yang lain."

"Kesalahan yang mana?"

"Maafkan saya dan juga umat Islam di seluruh dunia ini, karena kesalahan kami maka cahaya Islam itu tertutupi. Karena perilaku kami yang belum selaras dengan Islam maka peradaban umat Islam modern ini sama sekali tidak bisa dibanggakan.

Karena akhlak kami yang mungkin masih jauh dari yang diidealkan oleh tuntunan Al Qur'an dan Sunnah, maka keindahan Islam jadi kabur. Kami bukannya membuat orang seperti Anda bersimpati, justru sebaliknya kami membuat orang seperti Anda dan mungkin ada ribuan bahkan jutaan orang seperti Anda mengeryitkan dahi ketika mendengar nama Islam. Orang seperti Anda menjadi tidak tertarik memeluk Islam bukan karena ajaran Islamnya yang tidak menarik, tapi karena perilaku kami yang tidak menarik. Maafkan kami Prof, kami telah secara tidak sengaja menjadi penghalang cahaya indah itu."

Fahri mengucapkan kalimatnya dengan pelan, kedua matanya berkaca-kaca. Fahri mengucapkan kata-katanya itu dengan penuh ketulusan. Profesor Charlotte terhenyak di tempat duduknya mendengarkan kejujuran Fahri. Ia sama sekali tidak menduga Fahri akan mengucapkan kata-kata seperti yang ia dengar. Sesaat Profesor Charlotte tidak tahu harus berkata apa.

Fahri menyudahi katanya dan menundukkan kepala. Keheningan tercipta sesaat, Prof. Charlotte masih terdiam mencerna kata-kata yang baru saja diucapkan Fahri, Perempuan berambut pirang ia menghela nafas.

"Kau terlalu berlebihan, Fahri. Bukan kau dan umat Islam yang salah. Bukan. Aku tahu di dalam Islam ada konsep hidayah. Petunjuk yang diturunkan oleh Tuhan kepada siapa yang dikehendakinya. Janganlah kau merasa bersalah. Jika ikut konsep hidayah itu, mungkin orang semacam aku ini belum dapat hidayah. Jadi dibuat yang mudah saja. Yang paling penting sebagai manusia aku ingin menjadi manusia yang baik, yang berbuat baik kepada sesama. Dan kau telah melakukan hal itu. Setidaknya dari cerita yang aku dapatkan dari Brenda, tetanggamu itu. Dan memang sejak kenal pertama denganmu dalam seminar di Hamburg beberapa tahun yang lalu itu, aku sudah punya kesan kau seorang muslim yang baik."

"Anda terlalu memuji saya Prof. Justru saya merasa sebaliknya, semoga Tuhan mengampuni saya."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 225

2 komentar:


  1. Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^

    BalasHapus
  2. Ayo bergabung sekarang juga bersama kami di Fans^^betting ^_^

    BalasHapus