Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 238

Fahri mengucapkan hamdalah dalam hati. "Sebenarnya nenek Catarina sakit apa Dokter kalau boleh tahu? Nona Brenda itu menemukan dia pingsan di rumahnya."

"Nenek Catarina mengalami dehidrasi akut. Sangat akut. Jika terlambat mendapatkan perawatan medis nyawanya bisa melayang. Dehidrasi 2 persen menyebabkan seseorang merasa lelah, lemas, mulut tering, kulit memerah. Kalau dehidrasi sampai 5 persen jantung akan berdetak kencang, otot kram dan kesemutan. Pada dehidrasi 10 persen orang bisa kejang, muntah-muntah, dan bisa pingsan."

Brenda dan Fahri mendengarkan penjelasan dokter itu dengan seksama. Fahri sungguh sangat penasaran bagaimana mungkin nenek Catarina bisa kekurangan cairan. Rasanya sebagai tetangga ia sudah berusaha memperhatikan betul tetangganya itu. Makanan dan minuman pagi dan sore selalu ia perhatikan. Bagaimana mungkin nenek Catarina bisa terkena dehidrasi akut yang mengancam nyawanya?

"Jadi nenek itu tidak perlu dikhawatirkan lagi kondisinya. Ia akan mendapatkan perawatan terbaik."

"Terima kasih Dokter." Dokter itu lalu berjalan keluar gedung Musselburgh Primary Care Centre. Fahri masih merenung apa sesungguhnya yang terjadi pada nenek Catarina? Diam-diam ia merasa berdosa, tetangga depan rumahnya sampai dehidrasi sedemikian akut, bagaimana jika kelak ditanya oleh Allah di hari akhir. Kenapa ia tidak memperhatikan nenek tua yang tidak berdaya itu? Fahri menarik nafas sambil istighfar dalam hati minta ampunan kepada Allah jika ia masih kurang baik dalam memperlakukan tetangga-tetangganya.

"Brenda apakah kamu tahu kira-kira kenapa nenek Catarina terkena dehidrasi?"

"Saya tidak tahu pasti kenapa. Yang jelas seperti yang saya lihat, sup yang saya kirim dan makanan yang kalian kirim juga untuknya tidak disentuh sama sekali. Kalau air, sama sekali tidak kekurangan air. Kran di rumah itu mengalirkan air yang langsung bisa diminum, sama seperti rumah-rumah lainnya di Musselburgh ini. Nenek Catarina tampaknya kehilangan selera makan." Jelas Brenda.

"Sejak kapan kira-kira?"

"Mungkin sejak Sabina pergi. Nenek Catarina tampak begitu terhibur dengan kehadiran Sabina. Bahkan sering aku lihat Sabina menyuapi nenek Catarina makan. Nenek itu merasa punya teman yang baik dan tulus sehingga ia bersemangat untuk hidup. Kepergian Sabina, entah kenapa, seperti memukul nenek Catarina. Ia tidak bergairah makan dan minum sampai dehidrasi akut. Saya khawatir kalau .."

"Kalau apa Brenda?"

"Kalau nenek Catarina sudah tidak punya semangat hidup lagi."

"Jangan bicara begitu. Semoga kekhawatiranmu tidak terjadi."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 238

0 komentar:

Posting Komentar