Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 192

"Tunggu sebentar."

"Ada apa Syaikh?" Tanya Paman Eqbal.

"Cucuku. Lupa. Dia kalau shalat sunnah sedikit panjang. Tunggu sebentar."

"Oh iya benar, Yasmin."

Mendengar perbincangan Syaikh Ustman dan Paman Hulusi, Fahri agak berdesir hatinya. Hukan Yasmin yang diceritakan Syaikh Utsman dan ia lihat DVDnya saat sedang munaqosah S2-nya di Kuliyyatul Banat Al Azhar Mesir?

Tak lama kemudian seorang perempuan muda berjilbab dengan wajah anggun muncul dari pintu arab naik ke masjid. Perempuan berjilbab itu mendekati Syaikh Ustman dan mengatakan dia siap berangkat.

Sekilas Fahri melihat wajah Yasmin dalam sekali pandangan. Hati Fahri berdesir. Sang imam masjid membukakan pintu untuk Syaikh Ustman agar naik di bangku belakang mobil sedannya bersama Yasmin. Sementara Paman Eqbal di bangku depan. Imam masjid menyalakan mobilnya dan perlahan-lahan keluar meninggalkan area mobil. Ozan mengikuti mobil sang Imam. Fahri yang duduk di samping Ozan masih berusaha meredam desiran dalam hatinya.

Permintaan Syaikh Ustman agar ia menikahi Yasmin seperti diputar kembali di depan matanya. Dan Yasmin memang boleh dibilang istimewa. Namun suara yang lain mengingatkan agar ia setia pada Aisha. Suara yang lain mengingatkan kalau sama-sama memilih kenapa tidak memilih yang paling mirip Aisha, yaitu Hulya. Bukankah Ozan sebagai kakak kandung Hulya juga pernah menyinggung hendak menjodohkan Hulya dengannya? Meskipun saat itu ia telah menolak mentah-mentah, tapi itu masih bisa diralat.

Di Al Waha Restaurant tanpa di sengaja Fahri duduk tepat di hadapan Syaikh Utsman dan di samping Syaikh Utsman adalah Yasmin. Syaikh Utsman menjelaskan kepada Yasmin bahwa yang ada di hadapannya adalah Fahri, salah satu murid kesayangannya yang luar biasa dari Indonesia. Yasmin memandang Fahri sekilas sambil mengangguk lalu menunduk. Fahri juga banyak menunduk.

Usai makan malam sambil berjalan menuju mobil Syaikh Utsman mendekati Fahri dan berbisik, "Jangan kau jawab malam ini. Aku khawatir kalau kau jawab malam ini itu jawaban yang belum matang. Nanti malam shalatlah istikharah lagi. Besok siang kita jumpa dan aku ingin dengar jawabanmu."

"Iya Syaikh. Insya Allah."

Syaikh Utsman bergegas masuk mobil sang imam masjid diikuti Yasmin. Fahri telah masuk ke mobil Ozan. Dua mobil itu berjalan beriringan.

"Kita ke mana Ozan?"

"Paman Eqbal minta agar kau diinapkan di hotel yang sama dengan Paman Eqbal dan Syaikh Utsman yaitu Landmark London Hotel."

"Jauh dari sini."

"Tidak terlalu. Hotel itu dekat dengan Central Mosque London. Hanya sepuluh menit jalan kaki dari sana."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 192

0 komentar:

Posting Komentar