Ayat-ayat CInta 2 - Bagian 207

"Lima belas menit lagi Keira dan Hulya akan sampai di sini. Apakah Tuan Fahri mau menemui mereka?" Tanya Nyonya Suzan.

"Tidak usah. Kalau begitu saya pamit. Nanti malam pertunjukan mereka pukul berapa?"

"Pukul 20.00."

"Saya usahakan datang lihat penampilan mereka. Nyonya Suzan, bilnya tolong diselesaikan."

"Baik Tuan."

Fahri berdiri dan melangkah menuju gerbang Stirling Castle. Majikan Nyonya Suzan itu berjalan tenang menuju tempat parkir mobil di mana Paman Hulusi dengan setia menunggu di dalam mobil.

"Kita menginap di Stirling apa pulang ke Edinburgh, Hoca?" Tanya Paman Hulusi.

"Malam ini, kita menginap di sini saja Paman. Saya mau lihat penampilan Keira dan Hulya."

"Baik, Hoca. Berarti kita cari hotel."

"Ayo."

"Tidak jauh dari sini, tadi kita melewati hotel."

"Benar ayo kita coba ke sana."

Paman Hulusi menyalakan mesin mobil SUV itu dan pelan-pelan mengendarainya meninggalkan Stirling Castle. Akhirnya mereka sampai di Stirling Highland Hotel. Fahri menyukai bangunan hotel yang antik itu, terasa kuno dan cantik. Fahri memesan dua kamar yang berdampingan. Begitu masuk ke dalam kamar, Fahri langsung shalat lalu istirahat. Ia merebahkan tubuhnya ke alas ranjang yang nyaman. Penjelasan Madam Varenka itu masih terngiang di telinganya, "... Hanya mereka yang bisa menjiwai mental para pahlawannya yang akan meraih prestasi-prestasi gemilang."

Jadi keteladanan "hero", atau "pahlawan" itu penting. Bahkan orang-orang Eropa dan Amerika sangat memperhatikan hal itu. Museum-museum perjuangan para pahlawan menulis nama-nama pahlawan mereka dan sejarah kepahlawanan mereka dengan detil. Mereka memandang mengetahui sejarah para pahlawan mereka itu penting. Dan jiwa kepahlawanan itu harus terus di tumbuhkan dalam dada generasi mereka.

Tiba-tiba Fahri ingat perkataan Imam Abu Hanifah. Imam besar salah satu dari imam empat madzhab fiqih itu pernah menjelaskan bahwa membaca sejarah hidup orang-orang shalih lebih ia sukai daripada belajar ilmu fiqih. Sebab membaca sejarah hidup orang-orang shalih selain mendapatkan hikmah-hikmah kehidupan yang berserakan seringkali juga akan mendapatkan ilmu yang berlimpah, termasuk ilmu fiqih. Bahkan fiqih dalam makna seluas-luasnya.

Fahri jadi ingar, betapa Al Qur'an banyak sekali menceritakan sejarah para pahlawan. Bukan saja palhawan bagi sebuah bangsa yang tertentu dan terbatas, akan tetapi pahlawan dan teladan bagi seluruh ummat manusia sepanjang zaman, sampai hari Kiamat. Al Qur'an menceritakan sejarah manusia-manusia paling mulia yang seluruh hidupnya adalah gambaran kepahlawanan dan kesabaran luar biasa.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat CInta 2 - Bagian 207

0 komentar:

Posting Komentar