Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 193

Beberapa menit kemudian dua mobil itu sampai di depan lobby Landmark London Hotel. Syaikh Utsman keluar dari mobil diikuti Yasmin. Fahri juga keluar dari mobil. Yasmin tanpa sengaja memandang ke arah Fahri dan pada saat yang sama Fahri sedang memperhatikan Syaikh Utsman yang ada di samping Yasmin. Fahri tak sengaja memandang Yasmin. Kedua pandangan itu bertemu sesaat. Dan Syaikh Ustman tidak tahu akan hal itu.

Fahri beristighfar. Ia merasa memang ia harus istikharah lagi.

Ozan ternyata sudah mengurus semuanya. Ketika Syaikh Ustman dan Yasmin ke resepsionis mengambil kunci hotel. Ozan juga mengambil dua kunci hotel dan memberikannya kepada Fahri.

"Perlu saya antar ke kamar?" Tanya Ozan.

"Tidak perlu."

"Mau istirahat, atau masih mau jalan-jalan?"

"Istirahat saja. Besok pagi ikut sarapan di sini ya?"

"Insya Allah."

Fahri dan Ozan berpelukan.

Ozan pamit meninggalkan Fahri dan Paman Hulusi. Fahri lalu bergegas menuju lift seraya memberikan satu kunci kepada Paman Hulusi. Paman Hulusi dapat kamar di lantai tiga. Sementara Fahri di lantai lima.

Ternyata Syaikh Ustman, Paman Eqbal dan Yasmin masih menunggu lift yang datang. Tepat ketika Fahri sampai di depan mereka lift itu terbuka. Mereka bertiga masuk diikuti Fahri dan Paman Hulusi. Paman Eqbal memenjet angka empat. Yasmin memenjet angka lima. Dan Paman Hulusi memenjet angka tiga.

Lift berjalan. Di lantai tiga Paman Hulusi turun. Lalu di lantai empat Paman Eqbal dan Syaikh Utsman turun. Yasmin mencium tangan Syaikh Ustman kakeknya dan mengatakan besok jumpa saat makan pagi.

Kini tinggal Fahri dan Yasmin di lift itu menuju lantai lima. Keduanya sama-sama menundukkan kepala, dan sama-sama diam seribu bahasa. Hati Fahri sedikit berdesir ketika dari kaca yang ada di dalam lift itu ia sedikit melihat wajah Yasmin yang anggun.

"Rabbighfir li"1 Lirih Fahri dalam hati.

Ketika pintu lift terbuka, Fahri diam saja. Ternyata Yasmin juga diam. Keduanya seperti mempersilakan siapa mau keluar duluan. Karena Yasmin diam, Fahri berpikir ia harus keluar dulu. Maka ia pun melangkah hendak keluar lift. Pada saat yang sama Yasmin berpikir yang sama dan melakukan hal yang sama. Sehingga keduanya nyaris melangkah menuju pintu secara bersamaan. Tak ayal itu membuat keduanya kaget dan saling melihat. Fahri mundur dan mempersilakan Yasmin keluar duluan.

Cucu perempuan Syaikh Utsman itu keluar dari lift dan belok ke arah kanan. Fahri melihat nomor yang ada di kartu kunci kamarnya lalu melihat petunjuk arah yang tertulis di tembok. Kamarnya juga ada di arah kanan. Ia pun melangkah ke kanan mengikuti Yasmin.

1. Tuhanku, ampunilah aku.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 193

0 komentar:

Posting Komentar