Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 208

Al Qur'an menceritakan manusia-manusia pilihan yang layak mendapat julukan ulul 'azmi, yaitu manusia-manusia yang memiliki keteguhan dan kesabaran luar biasa. Mereka adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad Saw.. Selain itu juga para pahlawan lainnya, nabi-nabi yang luar biasa sejarah hidupnya. Juga kisah-kisah kepahlawanan yang jika direnungkan dengan sungguh-sungguh akan melahirkan jiwa-jiwa luhur.

Pertempuran Thalut dan Jalut yang melahirkan kepahlawanan Daud yang selalu dikenang sepanjang sejarah umat manusia. Al Qur'an menjelaskan bahwa Daud adalah jenis manusia yang dianugerahi oleh Allah basthatan fil 'ilmi waljism, kekuatan dalam ilmu pengetahuan dan fisik. Pahlawan dan pemimpin besar harus memiliki dua kekuatan itu. Bangsa ingin unggul seperti Daud mengungguli Jalut harus memiliki dua kekuatan itu; kekuatan ilmu dan kekuatan fisik. Kekuatan kualitas.

Dan bangsa Indonesia sesungguhnya memiliki banyak teladan luar biasa. Indonesia memiliki pahlawan-pahlawan besar yang patut dibanggakan. Syaikh Yusuf Al Maqasari, Sultan Agung, Sultan Hasanuddin, Kapten Pattimura, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, KH. Zaenal Mustafa, Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan lain sebagainya adalah pahlawan-pahlawan besar yang bisa menginspirasi bangsa Indonesia sepanjang masa.

Sayangnya, perhatian pemerintah dan rakyat Indonesia kepada pahlawannya tidak seperti perhatian rakyat Scotlandia kepada William Walace. Di kota Yogjakarta memang ada Monumen Jogja Kembali, tetapi bandingkanlah dengan National Wallace Monument, jauh sekali perbedaannya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya! Ia ingat betul kata-kata itu. Kata-kata yang sering diucapkan oleh Bapak Guru Wali Kelasnya saat masih di sekolah dasar dulu.

Fahri sempat terlelap dan bangun pukul 18.30 waktu Stirling. Orang Indonesia yang kini mengajar di The University of Edinburgh dan memiliki jaringan bisnis di Jerman dan Inggris itu langsung mandi, ganti pakaian, lalu mengajak Paman Hulusi menikmati pemandangan Stirling di sore hari dengan jalan kaki. Langit masih terang benderang sebab itu adalah musim panas. Di Indonesia pukul 18.30 langit sudah gelap gulita dan mendekati waktu Isya', tak ada bedanya musim kemarau atau musim hujan.

Fahri begitu menikmati salah satu kota bersejarah di Skotlandia itu. Nyonya Suzan telah mengirim pesan bahwa pertunjukan Keira dan Hulya diadakan di Lovers Walk, tepat di bibir sungai Fort. Madam Varenka bekerjasama dengan seorang koleganya yang mengajar musik di The University of Stirling mengadakan pertunjukan musik di pinggir sungai Fort. Jadi selain Keira dan Hulya akan ada pertunjukan dari mahasiswa The University of Stirling. Karenanya selain warga kota Stirling, pertunjukan itu akan dinikmati oleh para mahasiswa dari berbagai penjuru dunia yang sedang belajar di Stirling.

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 208

0 komentar:

Posting Komentar