Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 210

"Hoca Fahri dan Paman Hulusi bagaimana bisa ada di sini?"

"Penampilan yang luar biasa Hulya. Hoca Fahri sengaja datang untuk melihat penampilanmu! Benar kan Hoca?"

"Paman, jangan sembarangan bicara. Saya dan Paman Hulusi sedang ingin rehat dan rekreasi di Stirling. Kami jalan-jalan sampai di sini. Ada pertunjukan kami nikmati. Eh, ternyata Hulya dan Keira ikut ngisi pertunjukan. Kebetulan sekali. Benar kata Paman Hulusi, penampilanmu luar biasa! Saya sampai tak terasa menangis."

"Hoca terlalu memuji. Tapi aku merasa, gesekan biolaku masih kalah dengan kepiawaian Aisha. Masih kalah halus. Benarkan Hoca?"

Fahri sedikit kaget, ia tidak menduga Hulya akan berkata seperti itu.

"Masing-masing punya kelebihan. Aisha memiliki kelebihan yang tidak kau miliki, demikian juga kau memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Aisha. Apakah setelah ini kau masih akan tampil lagi?"

"Insya Allah, nanti saya akan duel sama Keira." Jawab Hulya tersenyum.

"Luar biasa Hulya. Selamat!"

Tiba-tiba Nyonya Suzan memberi ucapan selamat kepada Hulya dengan wajah berbinar penuh senyum.

"Saya berterima kasih diberi kesempatan luar biasa ini. Terima kasih Nyonya Suzan yang memberi kesempatan berharga kepada saya untuk dilatih Madam Varenka yang kaliber dunia. Tanpa sentuhan dingin tangan beliau saya tidak akan seberkembang ini. Sungguh saya sangat menikmati." Jawab Hulya.

"Tapi di atas segalanya kau memang sangat berbakat, Hulya. Madam Varenka berkata seperti itu kepadaku."

"Madam Varenka terlalu memuji. Keira lebih berbakat lagi."

"Kalian berdua sama-sama berbakat."

Fahri mendekat,

"Di atas segalanya Allah yang memberi anugerah dan mengkaruniakan bakat kepada bamba-hamba-Nya."

"Benar sekali." Sahut Hulya. Di panggung, seorang pamuda dengan pakaian koboi sedang memainkan gitarnya. Nada dan lagu khas Texas sedang ditampilkannya.

"Fahri, maaf." Kala Hulya sambil menatap Fahri. Sementara yang ditatap hanya menunduk dan menjawab lirih, "Iya."

"Boleh saya pinjam biola Aisha? Untuk latihan dan untuk saya bawa bertanding di Italia. Biola ini dipinjami Madam Varenka. Biola seadanya. Biola milik Aisha itu jauh lebih baik kualitasnya, saya akan merasa jauh lebih percaya diri jika bertanding menggunakan biola Aisha."

"Oh, boleh, silakan saja. Kapan saja boleh kau ambil di rumah."

"Terima kasih, Fahri. Saya janji, saya akan menjaga baik-baik biola itu. Kalau sampai rusak atau hilang saya akan ganti tiga kali lipat dari harganya."

"Tak perlu bicara begitu. Silakan digunakan sebaik-baiknya, semoga sukses."

(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 210

0 komentar:

Posting Komentar