Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 135

Fahri bertekad berapapun harganya, selama ia mampu, Sabina harus kembali punya status kewarganegaraan. Dari pendalaman yang ia lakukan, perempuan itu kini tidak punya dokumen apapun. Tidak punya paspor, tidak punya kartu penduduk, tidak juga punya saksi yang bisa memberikan kesaksian bahwa ia berwarga negara Bulgaria, meskipun ia mengaku berwarga negara Bulgaria. Sabina hidup tanpa status kewarganegaraan. Sabina harus segera punya status sebagai warga sebuah negara dan tinggal di bumi Britania Raya secara legal.

Fahri teringat perkataan Prof. Dr. Sayyid Dasuqi, guru besar Tafsir di Al Azhar yang dulu juga pernah mengajarnya. Prof. Sayyid Dasuqi pernah mengatakan, "Al Qur'an itu di alam kubur bisa memberi syafaat bagi pemiliknya, di akhirat juga memberi syafaat bagi pemiliknya. Baginda Nabi menjelaskan hal itu dalam beberapa hadits. Jika Al Qur'an di akhirat saja bisa memberi syafaat, tentu Al Qur'an lebih berhak bisa memberi syafaat di dunia ini. Tentu semua itu dengan ijin Allah." Prof. Sayyid Dasuqi lalu menjelaskan bahwa siapa saja dari mabasiswanya yang hafal Al Qur'an maka hafalan Al Qur'annya itu akan mensyafaati nilai ujiannya. Dan Fahri telah membuktikan sendiri ketika ia menyampaikan kepada Prof. Sayyid Dasuqi bahwa ia hafal 30 juz bi idznillah, dan dapat sanad sampai Rasulullah saw. dari Syaikh Ustman, maka Prof. Sayyid Dasuki memberikan nilai mumtaz untuknya pada mata kuliah yang diampunya.

"Saya tidak peduli apakah Sabina hafal Al Maidah itu atau tidak. Tapi dia jelas-jelas membacanya dengan bagus di tengah-tengah keheningan malam. Bacaan Al Qur'annya ini harus mensyafaatinya di dunia ini. Ia berhak di tolong untuk hidup normal dan hidup baik-baik secara resmi di tanah ini. Para pecinta Al Qur'an, saya yakin lebih dicintai oleh tanah Skotlandia dari yang kufur pada Al Qur'an. Sebab pada asalnya bumi, langit dan segala isi yang ada di dalamnya semua beriman kepada Allah dan kitab Allah, Al Qur'an." Gumam Fahri dalam hati.

Sabina membaca ayat terakhir Al Maidah lalu bertakbir untuk rukuk. Fahri pelan-pelan naik ke atas dan kembali ke dalam kamarnya. Fahri berdiri tegak menghadap kiblat, lalu takbir dan larut dalam shalatnya. Suara Aisha seperti terngiang dalam telinganya. Fahri membacasurat Al Anfal seolah menirukan bacaan Aisha.

Dalam sujud panjangnya Fahri mengadu kepada Tuhannya tentang kerinduannya kepada Aisha. Ia meminta kepada Tuhan agar mengampuni dirinya jika dalam kerinduannya itu terdapat kezaliman pada dirinya sendiri. Ia meminta kepada Tuhan agar dirinya jangan diserahkan kepada hawa nafsunya sedetikpun. Ya Hayyu ya Qayyum birahmatika astaghitsu ashlih li nafsi wa la takilni ila nafsi tharfata 'ain. Amin.

•••

Jeritan dan terikan itu terdengar jelas sampai kamar Fahri. Itu mirip lolongan. Itu suara nenek Catarina. Fahri tersentak, ia melihat jam. Masih pagi. Baru jam delapan. Ia mengbentikan pekerjaannya memeriksa tulisan bab tiga tesis Ju Se, mahasiswi China yang dibimbingnya. Fahri bergegas dari meja kerjanya untuk melihat apa sesungguhnya yang terjadi.


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 135

1 komentar: