Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 153

Dia minta tolong kepada kedua orang tuanya untuk mencarikan jodoh. Lelaki yang mematahkan tangannya itu kebetulan bukan pilihan orang tuanya, tapi pilihan dirinya sendiri, saudara lelaki seorang temannya. Ia merasa kapok jika harus memilih sendiri. Ia ingin dicarikan dan dipilihkan oleh orang tuanya. Kedua orang tuanya angkat tangan dan meminta dia datang kepadaku. Dan ia meminta kepadaku dicarikan lelaki yang shalih yang halus budi pekertinya dan bertanggung jawab. Entah kenapa, aku langsung terpikir dirimu. Aku ingin kau mau menikahinya!"

Kata-kata Syaikh Ustman itu, meskipun pelan dan tidak keras, namun membuat Fahri tersentak. Dadanya bergemuruh hebat.

"Tapi Syaikh, aku masih sangat mencintai Aisha dan tidak bisa melupakan Aisha."

"Aku tahu itu. Justru karena itu aku memilihmu. Karena kau setia pada istrimu. Dulu, Rasulullah saw. juga begitu tidak bisa melupakan Khadijah. Bahkan ketika sudah menikah dengan 'A'isyah pun beliau tetap memuji-muji kebaikan Khadijah sehingga 'A'isyah cemburu. Namun begitu, Rasulullah saw tetap bisa membangun rumah tangga dengan sangat harmonis bersama 'A'isyah dan istri-Istrmya yang lain. Aku sangat yakin, meskipun kau sangat mencintai Aisha dan tidak bisa melupakannya, nanti kau akan bisa mencintai Yasmin. Ya cucuku itu namanya Yasmin. Kalau pun kau tidak bisa mencintai Yasmin seperti kau mencintai Aisha, aku sangat yakin karena agama dalam dadamu kau akan tetap menyayangi dan memuliakan Yasmin sebagai istrimu, jika kau menikah dengannya. Aku melihat Yasmin itu kufu denganmu. Dia telah hafal Al Qur'an, dan kira-kira satu tahun lagi dia akan selesai Ph.Dnya."

"Tapi kelihatannya aku tidak akan hidup di Mesir, Syeikh."

"Aku tahu itu. Aku sudah bicara dengan Yasmin dan dia siap ikut suaminya berdakwah di mana saja. Di tengah hutan sekalipun dia siap mendampingi suaminya berdakwah. Jika kau pulang ke Indonesia, dia memang belum bisa bahasa Indonesia. Tapi bahasa Inggris dan Arabnya semoga bermanfaat dan menolongnya. Dia pembelajar yang cepat. Masih muda, lima bulan lagi baru 28 tahun. Dan menurutku, dia adalah cucuku yang paling cantik. Tapi masalah cantik itu relatif. Ini aku bawakan DVD, rekaman saat dia mempertahankan tesis masternya di Kuliyyatul Banat. Kau bisa melihatnya."

Syaikh Ustman mengeluarkan sekeping DVD dari tas kecilnya dan memberikannya kepada Fahri. Tangan Fahri bergetar, ia ragu mengambil DVD itu. Syaikh Utsman memegang tangan kanan Fahri dengan tangan kirinya dan memberikan DVD itu dengan tangan kanannya dengan mantap. Fahri tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Fahri menoleh ke arah Eqbal seolah mencari pendapat. Eqbal malah mengangguk sambil tersenyum.


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 153

0 komentar:

Posting Komentar