Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 139 | 17 TEH PANAS YANG MENGGETARKAN

Fahri menerima sebuah kartu nama dari Baruch. "Besok, jam seperti ini, aku akan datang ke sini dan aku tidak mau ada lagi alasan yang mengulur-ulur waktu lagi, mengerti!"

"Saya sangat mengerti." Jawab Fahri tenang.

Baruch lalu melangkah pergi dengan jumawa seperti seorang koboi yang baru saja menewaskan musuhnya dalam adu duel senjata api. Begitu Baruch hilang dan mobilnya hilang dari pandangan mata, Fahri menelpon pemilik kartu nama itu untuk bernegosiasi.

"Saya siap menjumpai Anda, satu pekan lagi. Maaf, saya sedang di Heatrow siap terbang ke Amerika. Saya akan disana lima hari. Dan satu pekan lagi baru ke Edinburgh. Saat itu kita bisa herjumpa." Jawab pemilik kartu nama itu. Fahri menghela nafas. Nenek Catarina memang harus tinggal di rumahnya untuk sementara. Dan hal paling mendesak adalah membawa nenek Catarina ke rumah sakit.

Fahri membatalkan janjinya berjumpa dengan Ju Se terkait bimbingan tesis dan Nyonya Suzan terkait masalah Keira demi membawa nenek Catarina ke rumah sakit.

"Kau bukan siapa-siapaku, tapi kau memperlakukan diriku seperti ibu kandungmu sendiri. Terima kasih, Fahri atas kebaikanmu. Kau seperti malaikat yang turun di Stoney Hill Grove" Lirih nenek Catarina dengan mata berkaca-kaca setelah diperiksa dokter bahwa tidak ada tulang yang patah. Tulang pahanya hanya retak dan bisa disembuhkan dengan rawat jalan di rumah.

"Jangan berlebihan Nek! Jangan berterima kasih kepadaku, berterima kasihlah kepada Tuhan!" Jawab Fabri.


17
TEH PANAS YANG MENGGETARKAN

"Tidak masalah. Saya setuju. Besok saya transfer."

"Anda serius Tuan Fahri. Tiga puluh lima ribu poundsterling itu tidak sedikit."

"Saya serius. Yang penting ada semacam jaminan hasil. Bahwa dia bisa juara dunia atau sejenisnya."

"Madam Varenka sudah bertemu Keira dan mengujinya. Dia bilang kepada saya Keira punya bakat dan kecerdasan musik. Dengan latihan intensif yang akan ia siapkan, Keira bisa masuk finalis kompetisi tingkat dunia. Ia tidak bisa menjamin sebagai juara. Sebab menjadi juara selain karena kualitas terkadang juga itu masalah anugerah dari Tuhan, katanya. Madam Varenka hanya bisa menjamin dia bisa meraih lima terbaik tingkat Inggris Raya. Jika tidak masuk lima terbaik se-Inggris Raya, Madam Varenka bersedia mengganti semua ongkos yang telah dikeluarkan."

"Baik. Lima terbaik se-Inggris Raya. Ya itu minimal. Semoga bisa maksimal, yaitu juara dunia. Atau tiga terbaik dunia. Dan dengan prestasinya itu semoga ia tidak terpikir lagi untuk menjual dirinya, tapi terpikir untuk berprestasi dan bekerja mulia secara profesional."

"Semoga Tuhan menyayangi Anda, Tuan Fahri."

"Semoga menyayangi Anda juga, Nyonya Suzan."

"Saya sudah mempertemukan Keira dengan ibunya, dan mulai besok Keira akan kembali ke rumahnya. Untuk mendapatkan beasiswa ini, saya mesyaratkan Keira dan ibunya harus berbaikan kembali."


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 139 | 17 TEH PANAS YANG MENGGETARKAN

0 komentar:

Posting Komentar