Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 142

Selesai shalat maghrib berjamaah dengan Paman Hulusi, Fahri naik ke atas. Ia langsung duduk di depan meja kerjanya di samping jendela kamarnya. Ia menyalakan laptopnya dan membuka email. Ia teringat Ju Se tadi menelpon dirinya, bahwa ia telah mengirimkan paper Ilmiah yang akan dikirim ke JAIS atau Journal of Arabic and Islamic Studies yang diterbitkan secara online oleh Lancaster University dan University of Oslo. Itu adalah salah satu jurnal akademik dengan reputasi internasional yang diakui.

Ju Se minta agar Fahri berkenan memberikan masukan atas paper ilmiahnya tersebut. Ju Se juga mengatakan jika berkenan Ju Se akan memasang nama Fahri juga sebagai penulis bersamanya. Fahri menjawab ia akan membacanya. Fahri juga mengerti maksud Ju Se dengan memasang dirinya sebagai penulis paper itu bersama Ju Se. Itu maksudnya agar Fahri berkenan mengedit, memperbaiki dan memberikan masukan. Sebab Ju Se yakin Fahri tidak akan membiarkan sebuah tulisan yang tidak berkualitas dikirim ke jurnal internasional atas nama dirinya. Usaha Ju Se itu sangat brilian. Dan itu adalah hal yang biasa, seorang mahasiswa peneliti menulis di jurnal internasional berkolaborasi dengan pembimbing penelitiannya. Fahri dulu juga pernah melakukan hal yang sama ketika menjadi mahasiswa PhD di Uni-Freiburgh, Jerman.

Fahri membaca dengan seksama paper yang di tulis mahasiswi China itu. Ia membaca dengan cepat untuk menilai kualitas tulisan itu. Tampak Ju Se telah berusaha semaksimal yang ia mampu untuk membuat paper itu. Setelah Fahri merasa tulisan itu cukup berkualitas untuk diterbitkan di jurnal internasional, maka Fahri membaca sekali lagi dengan detil. Fahri langsung mengedit, menambah dan mempertajam analisis dan kesimpulan paper itu. Setelah selesai Fahri membaca kali ketika dan masih melakukan editing berupa penghalusan bahasa di beberapa tempat. Setelah Fahri yakin dengan kualitas isi dan performance paper itu, ia mengirim hasil suntingannya itu ke Ju Se dan minta kepada Ju Se agar memperhatikan perubahan-perubahan yang telah ia lakukan. Fahri juga menyampaikan kepada Ju Se bahwa biar dia saja yang mengirim ke redaktur JAIS.

Rupanya Ju Se sedang on-line, Ju Se langsung membalas email Fahri dengan ucapan jutaan terima kasih tiada tara. Fahri membalas dengan mengapresiasi usaha Ju Se mengirim paper ke jurnal internasional, tetapi Fahri mengingatkan bahwa Ju Se harus segera menyelesaikan tesisnya.

Fahri mendengar bunyi mobil berhenti di halamannya. Fahri melongok ke jendela. Ada dua mobil sedang berhenti. Salah satuya, ia hafal mobil itu. Itu adalah mobil sedan Peugeot putih milik Nyonya Suzan dan di depannya yang berhenti di depan rumah Keira adalah mobil taksi besar. Nyonya Suzan keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah rumah Keira. Dari taksi besar itu tampak Keira turun bersama seorang perempuan berambut pirang setengah baya. Keira menenteng Biola, demikian juga perempuan berambut pirang itu. Jason dan Nyonya Janet keluar dari rumah menyambut Keira.


(Bersambung)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Ayat-ayat Cinta 2 - Bagian 142

0 komentar:

Posting Komentar